[caption id="attachment_101" align="alignleft" width="300"] Ilustrasi[/caption]
JAKARTA. Jaringan Kerja Kebudayaan Rakyat (Jaker) berencana menerbitkan kumpulan cerita pendek (cerpen) dalam rangka mengenang abad tragedi 1965.
Ketua Umum JAKER Tedjo Priyono menerangkan cerpen-cerpen tersebut bertemakan tragedi yang menewas hampir 3 juta rakyat Indonesia pada penghujung orde lama. "Sudut pandangnya terserah penulis. Ada yang dari sisi pelaku, korban, atau penyintas. Kami membebaskan hal tersebut,"katanya kepada media ini.
Ia berharap, cerita-cerita ini mampu mengingatkan kembali seluruh rakyat
Indonesia akan sejarah kelam yang pernah dilalui Indonesia. Menurutnya
"Cerpen adalah garda depan sekaligus media untuk menyampaikan nilai-nilai
kemanusiaan." Karena itu, dengan adanya kumpulan tulisan dari para seniman
progresif ini bisa menjadi jendela untuk melihat peristiwa 1965 secara
objektif.
"Selain itu, tujuan dari penerbitan buku ini adalah untuk memberi ruang
atau panggung kepada penulis sastra, baik pemula maupun profesional,"
tambahnya. Terpenting lagi, lanjutnya, buku tersebut bisa menjadi referensi
tragedi 1965 dari sisi sastra.
Tedjo menerangkan hingga saat ini tim redaksi masih mengumpulkan
karya-karya dari para penulis. Juli mendatang, karya-karya tersebut akan
diseleksi kelayakannya. "Salah satu penseleksi sekaligus editornya adalah
seniman Putu Oka," imbuhnya.
Direncanakan, buku ini akan terbit pada September. Tepatnya pada perayaan
gong 50 tahun tragedi kemanusiaan 1965. "Kami tidak membatasi siapa saja
boleh ikut berpartisipasi untuk menuliskan naskah. Yang jelas kita berharap
agar adanya karya ini bisa mencerdaskan generasi bangsa terkait sejarah
yang belum tentu diajarkan di bangku sekolahan ini," tegasnya. (Subakat)