BENGKULU, PB - Asap kiriman dari provinsi tetangga Jambi, Riau dan Sumatera Selatan sudah dirasakan masyarakat Provinsi Bengkulu, dua kebupaten yang terkena imbas terparah adalah Kepahiang dan Rejang Lebong.
Sekertaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Damin mengatakan, kabut asap kiriman dari provinsi tetangga sudah masuk status berbahaya. Dua kabupaten yang sudah dalam udaranya masuk dalam status bahaya adalah Rejang Lebong dan Kepahiang.
" Asap kiriman ini dari provinsi tetangga, Jambi, Palembang dan Riau. Saat ini yang terparah dan statusnya berbahaya ada di Kabupaten Rejang Lebong dan Kepahiang, tapi sekarang sudah merambah juga ke Kota Bengkulu dan Bengkulu Tengah. Untuk di Rejang Lebong dan Kepahiang beberapa warga mengaku terganggu dan matanya perih saat mengendarai sepeda motor," katanya.
Lanjutnya, Pihak BPBD, Dinas Kehutanan dan Pemda Provinsi sudah melakukan rapat koordinasi untuk mengantisipasi dampak kabut asap kiriman. Saat ini sudah dibentuk Posko antisipasi kabut asap di Dinas Kehutanan Provinsi dan pembagian masker ditiap-tiap Kabupaten yang terkena dampak kabut asap kiriman.
" Hasil Koordinasi BPBD, Dinas Kehutanan dan Pemda Provinsi kita antisipasi dengan pembagian masker ada 2000 Masker yang sudah di distribusikan. Untuk saat ini daerah yang mendapatkan bantuan masker adalah Rejang Lebong, Kepahiang, Kota Bengkulu, Mukomuko, Bengkulu Selatan, Kaur dan Bengkulu Utara. Selain itu sudah dibentuk Posko antisipasi bencana Asap di Dinas kehutanan, bila keadaan kabut semakin memburuk maka posko itu akan difungsikan," jelasnya.
Tambah Damin, sampai saat ini BMKG memprediksi kabut asap akan berakhir bulan oktober mendatang bertepatan dengan masuknya musim hujan.
" Kalau prediksi BMKG awal oktober kabut asap akan berakhir, karena musim hujan. Masuk Oktober sampai November kita akan waspada banjir," ujarnya. (MS)