[caption id="attachment_145" align="alignleft" width="300"] Ilustrasi[/caption]
JAKARTA. PT Kereta Api Indonesia Divisi Daop 3 Sumatra Selatan (Sumsel) berencana membangun rel ganda dari Stasiun Lembak hingga Payakabung. Rel sepanjang 60 kilometer itu sebagai upaya untuk meningkatkan kapasitas angkutan batubara rangkaian panjang (babaranjang).
Dikatarakan Kepala PT Kereta Api Indonesia Divisi Regional (PT KAI-Divre) III Sumsel Wawan Ariyanto, pembangunan rel ganda tersebut ditargetkan selesai pada tahun 2016 mendatang. Ia berharap dengan adanya rel ganda ini kapasitas angkutan babaranjang dapat ditingkatkan menjadi 26 juta ton per tahunnya. "Sekarang ini baru sekitar 22 juta ton per tahun," imbuhnya.
Tak hanya itu. Rel ganda ini juga diharapkan memperlancar arus angkutan kereta api penumpang. Pasalnya, ia melanjutkan, selama ini kereta api penumpang dari Stasiun Kertapati (Palembang) tujuan Tanjung Karang (Lampung) dan Kertapati tujuan Lubuk Linggau (Sumsel). "Begitu juga sebaliknya sering mengalami keterlambatan sampai ke tujuan akibat terhalang oleh jalannya kereta babaranjang," tambahnya.
Beberapa kereta api yang sering terlambat itu, ia mencontohkan, misalnya kereta Limek Sriwijaya dan Kereta Ekspres Rajabasa dari Stasiun Kertapati tujuan Tanjung Karang. Serta kereta Sindang Marga dan Serelo dari Stasiun Kertapati tujuan Lubuk Linggau.
"Dengan adanya rel ganda, tentunya angkutan batubara menggunakan kereta babaranjang tidak akan mengganggu perjalanan kereta penumpang, karena sudah ada jalur tersendiri," kata dia.
Sebelumnya, Asisten Manager Humas PT KAI Divre III Sumsel Asperen mengatakan, rel ganda yang sudah hampir selesai dibangun adalah dari Stasiun Prabumulih tujuan Tanjung Enim Kabupaten Muara Enim. Rel sepanjang 80 kilometer tersebut, lanjutnya, untuk memperlancar angkutan penumpang lebaran.
Ia berharap, pembangunan rel ganda itu dapat dirampungkan sebelum Lebaran. Saat ini, pembangunan ini sudah mencapai 85-90%. Karena itu, pembangunan rel ganda di Sumsel telah memasuki tahap pengerjaan akhir dan hanya tersisa penyelesaian dari Stasiun Gunung Megang hingga Stasiun Hujan Mas.
"Selebihnya sekarang ini sudah bisa dilalui kereta api babaranjang, sehingga tidak lagi mengganggu perjalanan kereta angkutan penumpang," kata dia.
PT KAI sendiri mulai mengalihkan jalur kereta angkutan batubara . Selama ini menggunakan jalur angkutan penumpang guna mengurai kepadatan lalu lintas kereta, terutama pada saat menjelang angkutan penumpang Lebaran dan segera dioptimalkan.(Septiansyah)