BENGKULU, PB - Komitmen Walikota Bengkulu H Helmi Hasan untuk memberikan kredit lunak bagi warga yang membutuhkan modal usaha tak menyurut.
Kredit lunak yang disalurkan melalui wujud program Dana Bergulir Satu Miliar Satu Kelurahan (Samisake) tersebut tetap akan digenapkan menjadi Rp 67 Miliar untuk 67 Kelurahan.
Sebagai sebuah program terobosan, H Helmi Hasan berkeinginan agar program ini secara bertahap dapat mengangkat taraf kesejahterakan ekonomi masyarakat menengah ke bawah di Kota Bengkulu.
Namun ia mengingatkan, program ini tidak kemudian langsung mendorong terjadinya perubahan sosial secara instan. Namun ia menegaskan, semangat yang terkandung dalam program ini adalah semata-mata untuk menyentuh masyarakat ekonomi bawah, bukan untuk pribadi atau golongan tertentu.
"Saya menjalankan program ini karena memang rakyat yang meminta. Ketika saya berkampanye mendatangi warga dari rumah ke rumah, rakyat bilang butuh modal, mereka butuh kredit lunak yang bunganya tidak mencekik. Tapi kita setuju dia harus taat asas, taat hukum, dan kita sangat terbuka terhadap masukan-masukan. Kalau sudah diperbaiki, insyaAllah program ini akan dilaksanakan kembali," kata Helmi kepada Pedoman Bengkulu belum lama ini.
Secara terpisah, Kepala Bagian Humas Pemerintah Kota Salahuddin Yahya menuturkan bahwa program Dana Bergulir Samisake telah tertuang secara absah dalam dokumen visi-misi Pemerintah Kota sebagai realisasi dari butir-butir APBD untuk Rakyat.
Menurut dia, kekurangan dalam program ini tidak menjadi batu sandungan bagi Pemerintah Kota Bengkulu untuk menghentikan program ini. "Kami melihat semua kritik yang masuk sebagai upaya penyempurnaan atas program ini agar semakin dapat disentuh dan dirasakan oleh rakyat manfaatnya," ucap Salahuddin.
Data yang berhasil dihimpun Pedoman Bengkulu, setelah program ini diluncurkan, sebanyak Rp 13,6 Miliar telah dikucurkan untuk warga Kota Bengkulu. Penerimanya mencapai 7.289 usaha mikro dan mampu menyerap tenaga kerja hingga 9.751 orang.
Tenaga kerjanya terdiri dari 3.283 laki-laki dan 4.498 tenaga kerja perempuan. Bantuan diberikan untuk warga pemilik usaha mikro. Paling besar Rp25 juta dan minimal Rp 500 ribu. Penyaluran dana dibantu melalui rekening koperasi dan penerima manfaat. (Septiansyah)