Sticky

FALSE

Page Nav

HIDE

GRID

GRID_STYLE

Hover

TRUE

Hover Effects

TRUE

Berita Terkini

latest

Waspada Kosmetik Beracun

[caption id="attachment_234" align="alignleft" width="300"]Ilustrasi Ilustrasi[/caption]

Di era saat ini siapa sih yang tidak mengenal kosmetik?. Bahan kencantikan dan kesehatan yang tidak hanya digunakan oleh kebanyak kaum hawa tetapi juga kaum adam. Bagi kaum hawa kosmetik salah satu penunjang performa dan kesehatan agar telihat fresh dan cantik.

Namun kebanyakan produk kosmetik ternyata tak selamanya dapat menjamin kesehatan. Tidak seluruh kosmetik yang dijual di pasaran secara bebas aman untuk digunakan. Dari penelitian kesehatan terungkap beberapa bahan kosmetik, khususnya kosmetik pemutih mengandung bahan kimia berbahaya.

Umumnya penggunaan kosmetik yang tak memenuhi standar kesehatan menimbulakn efek samping. Gejala awal yang timbul setelah pemakaian kosmetik pemutih yang mengandung bahan berbahaya (toksin) menimbulkan iritasi dan gatal-gatal pada kulit. Nah, jika sudah demikian maka akan merusak lapisan kulit pemakainya.

Penjualan kosmetik yang tidak aman ini banyak ditemukan di pasar. Pada bulan Maret lalu, ditemukan enam merk kosmetik yang laris-manis dipasaran ternyata mengandung bahan merkuri yang dapat memicu kanker bagi penggunanya.

Pengujian laboraterium Sucofindo Pharmaceutical Laboratories, Cibitung, Bekasi, Jawa Barat, menemukan dari keenam kosmetik tersebut tidak bebas dari bahan merkuri dan hidrokuinon, dan bahan kimia berbahaya dalam jumlah yang tinggi. Contohnya, produk merk V (nama produk ditutupi) terdapat 0,11 % merkuri dan 0,13 % hidrokuinon, dan produk merk F ditemukan 0,15 % hidrokuinon.

Dari seorang dokter muda ahli biokimia, Dr. Subandrate, menerangkan bahwa hidrokuinon dan merkuri (Hg) yang merupakan air raksa atau bahan kimia yang tergolong logam berat, jika dipakai melebihi dosis maka lama kelamaan akan menimbulkan flek hitam pada kulit, sehingga tidak mendapatkan manfaatnya agar kulit cerah dan putih.

Menurut Dr. Subandrate, ambang toleransi penggunaan hidrokuinon adalah 4 persen, namun ambang batas aman tersebut bukanlah untuk penggunaan kosmetik melainkan untuk perawatan pemulihan dari flek pada kulit.

“Jika kosmetik yang digunakan melampaui standar kesehatan, kemungkinan menimbulkan efek samping yang lebih parah akan banyak, seperti timbulnya kanker, pada wanita hamil menurnkan fungsi otak dan atau cacat pada janin, dan sebagainya,” ungkap Dr. Subandrate, yang sehari-hari berpraktek di Rumah Sakit M. Hoesin Palembang.

Untuk mencegah hal tersebut maka para seluruh konsumen kosmetik, khusunya kaum hawa baik, ibu-ibu, kakak, adik, dan pembaca lainnya harus teliti sebelum membeli keperluan kosmetikanya dengan mencek komposisi bahan kimia dalam produk tersebut, atau juga mengkonsultasikan hal tersebut kepada ahli kosmetik. Jangan sampai salah beli! (Sumber: Mimbar Bengkulu)