BENGKULU, PB – Pemerintah Pusat kembali menjanjikan pembangunan transportasi kereta api di Bengkulu setelah 7 tahun tak ada kelanjutan. Hal ini terungkap dalam acara acara Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan di Bidang Perkeretaapian yang dilakukan Kementerian Perhubungan RI bersama Dinas Perhubungan Provinsi Bengkulu.
Titik Maskini Agustina, Dinas Perhubungan RI mengatakan bahwa Bengkulu yang akan memiliki kereta api, sebaiknya mempersiapkan diri dari awal untuk membantu kelancaran pembangunan kereta api.
“Baik kekuatan SDM-nya, kesiapan teknologinya nanti, dan masyarakatnya menerima kereta api ini dibangun,” ujar Titik kepada Pedoman Bengkulu di Hotel Santika, Rabu (28/10/2015) pagi.
Tetapi dilain sisi, Dinas Perhubungan Benteng, Subagiet, meragukan pelaksanaan pembangunan kereta api di Bengkulu. “Dulu, tahun 2003 2004 sudah kami rancang ini bersama Gubernur waktu itu. Tetapi sampai sekarang beginilah, tidak ada kejelasan,” keluhnya.
Menanggapi hal itu, Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Prasetyo Budi Cahyono mengatakan bahwa informasi rancangan kereta di Bengkulu dimulai semenjak tahun 2003/2004 itu tidak benar.
“Sebenarnya ini dibuat, dirancang semenjak 2008. Ini yang secara resmi, Agusrin (Gubernur waktu itu) juga datang dalam perancangan perkeretaapian di Bengkulu ini,” ungkap Dirjen Perkeretaapian yang biasa disapa Pras ini.
Pras menyampaikan bahwa yang terpenting sekarang bukanlah perdebatan masalah dana, perizinan, dan peraturan. “Uda bukan sekarang untuk perdebatkan itu. Katanya kita kaya? Dana pasti ada dong. Izin juga gampang, makanya peraturan yang ada harus mendukung transportasi yang berpihak kepada publik ini,” ungkapnya.
Prasetyo Budi Cahyono berharap pembangunan kereta api di Bengkulu dilaksanakan sebagaimana wilayah Makassar sekarang sedang menjalankan pembangunan kereta api. Jadi, Pemerintah Pusat sudah siap membangun kereta api di Bengkulu, saratnya antara Pemerintah Daerah harus sinkron.
"Tidak ada sinkronisasi antara wilayah Bengkulu, Palembang, mungkin juga yang lain. Daerah Kabupaten/Kota, Provinsi, dan Pusat tidak jelas juga maunya apa? Itu yang jangan terulang lagi. Samakan dulu mainset kita,” demikian Prasetyo Budi Cahyono.
Sebelumnya, pada tanggal 14 Maret 2015 lalu, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengakui belum ada anggaran yang ditujukan untuk membangun rel kereta api koridor Sumatera itu. Saat itu, ia bahkan meminta Gubernur Bengkulu Junaidi Hamsyah agar dilakukan pengkajian secara mendalam terlebih dahulu. [Jack]