BENGKULU, PB - Pemerintah Provinsi Bengkulu menganggarkan belanja daerah didalam APBD tahun anggaran 2016 sebesar Rp 2,2 Triliun.
Plt Asisten II Setda Provinsi Bengkulu Buyung Azhari dalam rapat paripurna dengan agenda pengantar nota keuangan tentang RAPBD tahun anggaran 2016, menyebutkan belanja tidak langsung direncanakan sebesar Rp 1,08 triliun.
"Belanja tidak langsung adalah untuk membiayai belanja gaji dan tunjangan PNS termasuk untuk kenaikan gaji tahun 2016. Gaji PNS Pemprov sebesar Rp 563 miliar," katanya, Jumat (30/10).
Ia mengatakan belanja hibah Bantuan Oeprasional Sekolah (BOS) dan hibah kepada badan/lemaga/organisai agama dan kemasyarakat sebesar Rp 278 miliar. Sementara belanja bagi hasil tahun anggaran 2016 kepada kabupaten/kota se Provinsi sebesar Rp 227 miliar.
"Belanja tidak terduga yang dicadangkan untuk penanggulangan keadaan darurat dan tidak terduga lainnya sebesar Rp 9 miliar," terangnya.
Lanjut Buyung, pemerintah juga mengalokasikan anggaran belanja langsung sebesar Rp 1,1 triliun dalam rangka peningkatan pembiayaan pada bidang pendidikan, kesehatan, infrastruktur daerah, dan perekonomian masyarakat, sehingga pembangunan yang telah direncanakan dapat direalisasikan dan langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Buyung mengatakan plafon anggaran tersebut secara bertahap dapat mengatasi permasalahan yang ada dan menjadi isu strategis di Provinsi Bengkulu. Salah satunya rendahnya mutu pendidikan dan akses pendidikan, tingkat kemiskinan yang tinggi serta masih rendahnya kualitas energi listrik dan potensi energi terbarukan.
"RAPBD ini memang masih memerlukan (kajian) yang mendalam dan teliti. Kami berharap dapat diterima dan diproses sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku," tutupnya [MS]
