BENGKULU, PB - Syarat ingin bersaing di era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) tahun depan mengharuskan seluruh mahasiswa diberbagai universitas di Provinsi Bengkulu memiliki kemampuan bahasa lebih dari 2 bahasa, minimal mengunakan bahasan Internasional, bahasa Inggris.
Dosen Universitas Indonesia bidang analisis intelijen TNI, Stefi Anriyani pada acara Seminar Kebangsaan di Aula Korem 041/Gamas Bengkulu mengatakan belum ada kesiapan pemuda Indonesia dalam menghadapi MEA, hal ini terbukti dengan masih kurangnya berkemampuan bahasa asing.
"Kemampuan ini harus diperhatikan ketika MEA di terapkan. sudah tidak ada batasan lagi bagi masyarakat dari berbagai negara akan masuk ke daera kita bahkan visa juga tidak di berlakukan. Mereka bebas mencari kerja di semua perusahaan dan instansi pemerintah dan mereka di pastikan sudah mempunyai kemampuan berbahasa inggris," katanya kepada Pedoman Bengkulu, Kamis (29/10).
Lanjutnya, untuk meningkatkan kapasitas pemuda yang tidak punya kemampuan dalam memghadapi MEA bisa di pastikan akan kesulitan mencari pekerjaan. "Segera berbenahlan, tingkatkan kemampuan bahasa asing kalian, caranya seperti kursus, les privat dan sebagainya," terangnya.
Ia juga menyarankan agar mahasiswa aktif mengikuti sejumlah seminar agar mempunyai pengetahuan luas sehingga mudah dalam mencari kerja atau dapat membuka lapangan kerja baru.
Sebelumnya, penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa utama dalam MEA sempat menggema, namun hal itu surut. Dalam MEA penggunaan bahasa Inggris menjadi bahasa dominan. Pemerintah Jokowi-JK juga telah menghapus ketentuan tenaga kerja asing wajib memahami bahasa Indonesia. [MS]