BENGKULU, PB - Wajar saja jika penambahan modal untuk program Dana Bergulir Satu Miliar Satu Kelurahan (Samisake) belum direalisasikan kembali. Pasalnya, Dinas Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil Menengah Kota Bengkulu tak kunjung merealisasikan pembentukan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Dana Bergulir Samisake.
Anggota Komisi III DPRD Kota Bengkulu, Indra Sukma, mengatakan, Dinas Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil Menengah telah tiga kali berkomitmen untuk merealisasikan BLUD Dana Bergulir Samisake tersebut.
"Awalnya dijanjikan bulan Mei 2015, namun ketika kita panggil, ternyata belum siap. Kemudian dijanjikan kembali Juli 2015, sekali lagi belum juga terealisasi. Sekarang katanya November 2015. Kalau belum juga selesai itu sama saja artinya Kepala Dinas Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil Menengah mengganjal program Wali Kota," kata Ucok, sapaan akrabnya, kepada Pedoman Bengkulu, Minggu (18/10).
Menurut Ucok, bilamana pada akhir bulan November 2015 BLUD Dana Bergulir Samisake ini belum rampung, maka anggaran untuk program tersebut terancam tersendat.
"Bagaimana mau menganggarkan dananya untuk APBD 2016 kalau BLUD yang diminta belum rampung. Bukan berarti kami dewan ingin menghambat. Kami dari DPRD Kota sangat berkeinginan ini cepat selesai. Masalahnya ada pada eksekutif," paparnya.
Ia menjelaskan, revisi Peraturan Daerah (Perda) Nomor 12 Tahun 2013 tentang Pengelolaan Dana Bergulir Samisake sangat bergantung kepada pendirian BLUD.
"Kalau BLUD belum jadi kita tidak punya dasar untuk melakukan revisi. Tapi kalau BLUD sudah jadi, revisi mutlak harus dilakukan karena pada Perda sebelumnya BLUD ini belum terjelaskan," demikian Ucok.
Sayangnya, Kepala Dinas Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil Menengah Kota Bengkulu Eddyson, belum bersedia dimintai keterangannya mengenai hal ini. [Rudi Nurdiansyah]