BENGKULU, PB - Menanggapi isu putra daerah dalam Pilgub Bengkulu, pengamat politik Universitas Bengkulu (UNIB), Lamhir Syam Sinaga mengatakan, jargon putra daerah masih sangat berpengaruh dalam realitas politik di Bengkulu dan daerah-daerah lain di Indonesia.“Ide atau gagasan yang ingin meniadakan jargon putra daerah dalam pemilihan kepala daerah adalah suatu gagasan yang utopia dan tidak realistis,” katanya kepada Pedoman Bengkulu, Jumat (02/10).
Menurut Lamhir, perjuangan Provinsi Bengkulu keluar dari Sumatera Selatan merupakan perjuangan yang tidak mudah. Dan perjuangan itu dilakukan oleh putra daerah dengan keringat dan darahnya.
“Dalam pepatah juga sering sekali disebutkan bahwa dimana bumi dipijak disana langit dijunjung. Jadi isu putra daerah sudah
semacam harga diri bagi masyarakat, jadi wajar saja saja isu itu masih kental di Bengkulu,” imbuhnya.
Lamhir juga menambahkan, isu putra daerah juga marak terjadi di negara maju yang sudah mapan dalam mengembangkan demokrasi.
“Di negara-negara maju juga masih berfikiran seperti itu, isu putra daerah juga masih kuat disana. Misalnya di Amerika bila ingin memilih pemimpin orang masih melihat garis keturunannya, seperti Arab, Eropa atau Afrika," demikian Lamhir. (MS)
