JAKARTA - Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengatakan asap yang menyelimuti sebagian daerah di Sumatera dan Kalimantan ini berpengaruh pada moda angkutan udara. Oleh karena itu, Kemenhub selalu memberikan mengaku selalu memberikan Notice to Air Man (Notam) kepada setiap bandara.
"Kalau asap itu yang paling terpengaruh itu angkutan udara, jadi kita kasih pemberitahuan namanya Notam itu bandaranya visibility-nya itu berapa," kata Jonan saat ditemui sebelum rapat kerja dengan Komisi V di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (29/9).
Ia menegaskan, asap yang teramat tebal tidak memungkinkan pihak bandara melakukan operasional seperti biasanya. Bandara akan ditutup. "Kalau memang tidak bisa ya ditutup. Pasti pengaruh," ujar dia.
Sementara itu, Kepala Pusat Komunika Publik, Kementerian Perhubungan, J.A. Barata menjelaskan, notam merupakan pemberitahuan kepada airlines terhadap jarak pandang di bandara. "Visibility yang sekian itu berbeda di setiap pesawatnya. Misal 4.000 meter, pesawat besar itu enggak bisa. Tapi pesawat sedang masih mungkin," jelas Barata.
Barata juga menegaskan, Notam ini selalu di-update sehari dua kali oleh Kemenhub. "Sehari kita bisa berikan notam sampai dua kali," jelasnya. (Bintang)