BENGKULU, PB - Pemadaman listrik secara bergilir yang terjadi di Kota Bengkulu sejak beberapa pekan terakhir mengakibatkan terganggunya produksi dan distribusi air yang dilakukan oleh PDAM Kota Bengkulu.
Akibatnya, banyak pelanggan PDAM mengeluh tidak mendapatkan distribusi air bersih dengan baik. Merespon hal tersebut Direktur PDAM Kota Bengkulu Sjobirin Hasan mengatakan bahwa pihaknya sejak tahun lalu telah berkoordinasi dengan General Manajer PLN Wilayah IV Sumbagsel di Palembang.
“PDAM Kota Bengkulu telah berkoordinasi dengan pihak PLN, agar dalam waktu dekat ada solusi dalam menyelesaikan hal ini. Karena air adalah kebutuhan pokok yang menyangkut hajat hidup orang banyak,” kata
Sjobirin Hasan, Jumat siang (9/10/2015).
Dirinya menjelaskan bahwa hal yang terjadi bukanlah disebabkan dari rusaknya pompa atau alat elektrikal yang dimiliki oleh PDAM Bengkulu.
“Mungkin masyarakat banyak yang belum tahu, bahwa kendala yang terjadi beberapa bulan ini dikarenakan sering matinya PLN. PDAM memerlukan suplai energi dari PLN untuk bisa memproduksi dan mendistribusikan air
kepada pelanggan,” terangnya.
Karena itu, lanjutnya, jika setengah jam saja PLN mati, maka PDAM membutuhkan waktu dua jam untuk kembali normal mendistribusikan air ke pelanggan.
“Jangan sampai terjadi kesalahan persepsi di sini, sebenarnya distribusi air PDAM ke pelanggan sangat tergantung dengan suplai energi dari PLN. Untuk itu, masyarakat diharapkan dapat memahami hal ini,” ujarnya.
Tanggung jawab Pemerintah Kota terhadap hajat orang banyak berupa ketersediaan air bersih telah didelegasikan secara terstruktur kepada PDAM. Hanya saja, produksi dan distribusi air bersih terkendala oleh suplai energi dari PLN yang secara rutin mengalami pemadaman secara bergilir.
Menurutnya, meskipun produksi dan distribusi air dapat disuplai melalui genset, namun tidak dapat secara optimal mendistribusikan air yang berasal dari Instalasi Pengolahan Air (IPA) Surabaya dan IPA Nelas yang berjumlah 600 liter per detik.
“Tidak ada satu pun PDAM di Indonesia yang menggunakan genset untuk mendistribusikan air ke pelanggan dalam kapasitas yang besar,” ujarnya.
Meskipun demikian PDAM Bengkulu tetap berupaya melakukan solusi-solusi agar pelanggan PDAM dapat mendapatkan air, di antaranya melalui dropping air ke pelanggan dengan mendatangi langsung pemukiman warga
kota yang membutuhkan air. [rls/rudra/bis]