BENGKULU, PB - Suratmi, pasien penderita tumor di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bengkulu terpaksa akan dirujuk ke Jakarta. Penyakit tumor ganas intra abdomen yang diderita oleh warga Jalan Adam Malik RT 5 RW 1 Kelurahan Pagar Dewa tersebut tidak bisa ditangani secara medis oleh rumah sakit yang ada di Provinsi Bengkulu.
"Kita sudah lakukan koordinasi ke rumah sakit yang ada di Bengkulu, namun tidak ada yang mampu menanganinya secara medis, baik dari segi peralatan maupun dari segi tenaga kesehatan. Sehingga pilihannya harus kita rujuk ke Jakarta," kata Direktur RSUD Kota Bengkulu, dr Lista Cerly Viera kepada Pedoman Bengkulu, Senin (19/10/2015).
Konsekuensi yang harus diambil bila tindakan medis dilakukan tanpa sarana dan prasarana yang memadai, lanjut dr Lista, tumor Suratmi bisa pecah yang justru akan membuat penyakitnya kian parah.
"Komunikasi kita dengan pihak keluarga pasien terus dilakukan. Tadi pagi ketika keluarganya ke sini (RSUD Kota, red) kami terima dengan baik. Dalam beberapa hari ini komunikasi semakin kita intensifkan seturut dengan upaya memberangkatkannya ke Jakarta," ujar dr Lista.
Ke rumah sakit mana Suratmi akan dirujuk?
"Kita akan mengantarkannya ke RSPAD Gatot Soebroto. Yang jelas kondisinya sekarang jauh membaik daripada sebelum mendapatkan perawatan," kata dr Lista.
Saat ini, dr Lista menambahkan, pihaknya terus berkoordinasi dengan pihak Bandar Udara Fatmawati Soekarno. Menurutnya, meski RSUD Kota Bengkulu telah melayangkan surat layak terbang, namun belum tentu pihak Bandar Udara Fatmawati Soekarno dapat menerima.
"Tumor itu mengeluarkan bau. Kita lihat nanti bagaimana sikap dari bandara. Kalau tidak bisa terpaksa melalui jalan darat. Tentunya bila pihak keluarga berkenan," tutupnya.
Mulanya, Suratmi sudah pernah dirujuk robat ke RSUD M Yunus. Namun dipulangkan. Ketika salah satu warga melaporkan kondisi Suratmi kepada Wali Kota Bengkulu Helmi Hasan, Suratmi lantas dibawa ke RSUD Kota Bengkulu dengan kendaraan dinas yang ia gunakan pada hari Senin, pekan lalu (12/10/2015).
"Mobil dinas yang saya gunakan dibeli dari uang rakyat, sehingga rakyat pun bisa menggunakan mobil ini. Apalagi seperti Ibu Suratmi yang kondisinya saat ini menderita tumor di perut,” kata Helmi waktu itu. (Rudi Nurdiansyah)