JAKARTA, PB - Cara pemerintah menangani kabut asap dikritik World Wide Fund for Nature (WWF). Pasalnya, upaya pencegahan dan penanggulangan yang selama ini diterapkan belum maksmial.
Direktur Konservasi WWF Indonesia Arnold Sitompul mengatakan, pasca-kunjungan Presiden Jokowi ke Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah, kebakaran lahan dan hutan masih terus terjadi di Kalimantan. Bahkan, kegiatan belajar-mengajar banyak yang diliburkan. "Diliburkan selama selama dua minggu," imbuhnya, di Jakarta, Selasa (30/9).
Atas dasar itu, ia minta pemerintah lebih terpadu dalam melakukan penanganan kabut asap. Misalnya, menggandeng pemerintah daerah dan warga masyarakat dalam upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan yang terjadi.
Tak hanya itu, intervensi rekayasa hujan pada wilayah Sumatera dan Kalimantan ia pandang perlu dilakukan. Sebab, usaha yang selama ini dilakukan dengan cara menggunakan bom air terbukti belum mampu meredam jumlah titik api yang banyak diidentifikasi berada pada lahan gambut.
Untuk pencegahan, lanjutnya, dapat dilakukan secara berkesinambungan dengan cara mempersiapkan jajaran pemerintah daerah dan masyarakat melalui pembentukan kelompok-kelompok masyarakat peduli api. (Graha Panitra)