KOTA BENGKULU, PB - Festival Pembukaan Tabot 2015, di lapangan Merdeka Bengkulu untuk menyambut perayaan tahun baru Islam tersebut mendapatkan apresiasi dari Kementerian Pariwisata RI, Selasa (13/10).
Deputi Pengembangan dan Pemasaran Nusantara Kementerian Pariwisata Esti Reko Astuti mengatakan tradisi Tabot ini sangat penting untuk dilestarikan karna akan mengundang peminat wisatawan nusantara dan mancanegara.
"Kami siap membantu mempromosikan kegiatan Tabot di Bengkulu sebagai pendukung tujuan pariwisata di Bengkulu." katanya di sela sambutan.
Ia mengatakan untuk menunjang daya tarik wisatawan ke Bengkulu maka pelestarian kebudayaan berbalut religi ini perlu dikembangkan nilai kelokalannya sehingga menarik bagi para wisatawan.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) lanjut Esti, tercatat jumlah wisatawan asing ke Provinsi Bengkulu pada 2014 sebanyak 900 orang dan wisatawan nusantara mencapai 300 ribu orang.
Acara Pembukaan Tabot yang dipadati ribuan pengunjung tersebut berjalan meriah, berbagai kesenian lokal ditampilkan diacara itu. Gubernur Bengkulu Junaidi Hamsyah membuka secara resmi acara tersebut.
"Tradisi tahunan ini (Tabot) sudah didaftarkan sebagai warisan budaya Bengkulu," ungkapnya.
Lanjutnya, festival tabot yang digelar setiap tahun yang berlangsung dari tangal 1 Muharam hingga 10 Muharam menjadi identitas lokal Bengkulu. "Karena sudah jadi identitas maka kewajiban kita bersama-sama melestarikannya," katanya.
Selain menggelar ritual Tabot yang digelar Kerukunan Keluarga Tabot (KKT) Bengkulu, festival selama 10 hari itu juga akan diisi berbagai lomba antara lain lomba rebana, lomba tari kreasi daerah dan lomba musik dol tingkat SD.
Festival Tabot digelar untuk merayakan Tahun Baru Muharam serta memperingati kepahlawanan cucu Nabi Muhammad, Hasan dan Husein di Padang Karbala.
Kegiatan Tabot yang digelar selama 10 hari dari tanggal 14 hingga 23 Oktober 2015, untuk mengenang Hasan dan Husein cucunya Nabi Muhammad, dimulai dari pengambilan tanah hingga pembuangan Tabot. (Siregar)