Sticky

FALSE

Page Nav

HIDE

GRID

GRID_STYLE

Hover

TRUE

Hover Effects

TRUE

Berita Terkini

latest

Wali Kota Bagikan Traktor, Pejabat Diminta Hidup Sederhana

BENGKULU, PB – Wali Kota Bengkulu Helmi Hasan kembali mengingatkan kepada pejabat di lingkungan Pemerintah Kota Bengkulu. Dirinya menginginkan, agar semangat hidup sederhana terus diterapkan.

“Sebelum rakyat sejahtera, pejabat tak boleh menggunakan mobil mewah,” kata Helmi Hasan disela-sela membagikan handtraktor kepada 23 perwakilan Gabungan Kelompok Petani (Gapoktan) Kota Bengkulu di Kantor Pertanian, Perternakan, Perkebunan dan Kehutanan Kota Bengkulu, Senin (12/10/2015).

Penekanan itu disampaikan Helmi bukan kali ini saja. Sejak ia dilantik pada Januari 2013 lalu, dirinya telah menerapkan agar pejabat kota harus hidup sederhana, salah satunya dengan tidak menggunakan mobil dinas mewah.

Bukan sekadar instruksi, sebagai Walikota dirinya pun hanya menggunakan mobil dinas Toyota Innova, mobil sekelas kendaraan rental. Meskipun berulang kali ditawari untuk menggunakan mobil dinas mewah, Walikota selalu menolak karena dirinya tidak ingin hidup bermewahan dari uang rakyat.

Dalam kesempatan itu juga, Walikota mengajak kepada seluruh petani di Kota Bengkulu untuk memanfaatkan lahan perkarangan menjadi lahan yang produktif.

“Kita harus menjadi sentral pertanian, untuk mewujudkan itu, kita harus ada keinginan dan komitmen bersama,” ajaknya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian, Perternakan, Perkebunan dan Kehutanan Kota Bengkulu Matriyani Amran mengatakan bantuan yang diberikan kepada Gapoktan terdiri dari 11 unit handtraktor, 6 unit mesin pompa air dan 2 unit Paddy Planter Machine (mesin penanam padi) yang berasal dari dana aspirasi APBN melalui Dirjen Sarana dan
Prasarana Pertanian RI.

Selain itu juga diserahkan bantuan dari Dinas Perkebunan dan Pertanian Provinsi Bengkulu dua unit handtraktor, dua unit mesin penggiling padi yang bersumber dari APBN Perubahan.

“Tujuan dibagikannya peralatan pertanian ini adalah untuk meningkatkan sumber daya pertanian,” demikian Matriyani Amran. [rls/rudra/bis]