BENGKULU, PB - Puluhan guru non sertifikasi (GNS) di lingkungan Pemerintah Kota Bengkulu yang menuntut agar tunjangan mereka selama 18 bulan segera dicairkan mendatangi Kantor Wali Kota, sekira pukul 09.00 WIB, Kamis (5/11/2015).
Meski sempat menunggu, namun GNS ditemui langsung oleh Wakil Wali Kota Bengkulu, Patriana Sosialinda. Usai bertemu, seluruhnya bersepakat untuk duduk bersama di Mushola Miftahul Huda yang terletak tak jauh dari ruang kerjanya.
(Wakil Walikota Sepakat: Tunjangan Guru Non Sertifikasi Segera Cair)
Diawal pertemuan, Linda, sapaan akrab Wakil Wali Kota, mempersilahkan GNS untuk menyampaikan tuntutannya.
Koordinator lapangan GNS, Ridwan, mengungkapkan, kedatangan mereka bukan bermaksud untuk berdemonstrasi atau melakukan mogok mengajar.
"Kami dapat pernyataan yang simpang siur mengenai kapan dan bagaimana dana tunjangan kami dicairkan. Kami butuh kepastian," kata guru SMKN 4 Kota Bengkulu ini. Kesimpangsiuran tersebut, lanjutnya, terkait dengan validasi data penerima dan proses pencairan yang cenderung dihambat.
"Kalau guru sertifikasi sudah terdaftar di online, sementara kami masih manual. Karena kami manual, seharusnya bisa segera ditransfer ke rekening kami masing-masing," ujarnya.
Menjawab hal ini, Wakil Wali Kota Linda mengungkapkan, proses administrasi pencairan tunjangan GNS masih dilaksanakan.
Ia menegaskan, penyelesaian proses adminsitrasi ini harus dilaksanakan secara bertahap dan tidak boleh ada yang terlewati. Bila tidak, kata Linda, bisa bermuara di ranah hukum.
"Bisa jadi nanti ceritanya ibu-ibu dan bapak-bapak terima tunjangan GNS, kemudian yang tandatangan dipenjara. Tentu hal ini tidak kita ingingkan," ungkap Linda.
(Baca juga: Dipaksakan, Tunjangan Non Sertifikasi Bisa Bermasalah)
Ia menjelaskan, ada ribuan dokumen yang harus ia tandatangani selaku kepala daerah sebelum pencairan dilaksanakan.
"Tunjungan GNS, sertifikasi dan seluruh anggaran kegiatan Pemerintah Kota yang tersebar di SKPD-SKPD merupakan satu kesatuan yang utuh. Semua akan kita selesaikan sesegera mungkin, tapi tetap memeprhatikan
asas kepatutan dan kepatuhan terhadap hukum dan Undang Undang yang berlaku," tegasnya.
Senada diungkapkan Pelaksanatugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bengkulu, Rosmayetti. Ia memastikan seluruh persyaratan telah diserahkan kepada Dinas Pendapatan, Pengelola Keuangan dan Aset (DPPKA) Kota Bengkulu untuk ditindaklanjuti.
"Sebelum dicairkan kita harus melakukan singkronisasi data kita dengan data Kementerian Keuangan RI. Tapi kami optimis November 2015 ini selesai. Kalau semua proses ini rampung, nanti sama-sama kita cairkan di Bank Pembangun Daerah, tanpa harus transit di dinas. Kami memastikan validasi data dan proses pencairan tidak ada lagi masalah," demikian Rosmayetti.
Setelah mendapat kepastian, puluhan honorer tampak menerima dengan baik penjelasan yang diberikan kepada mereka. Pertemuan ini diakhiri dengan ramah tamah antara Wakil Wali Kota, Plt Kepala Dikbud Kota dan seluruh GNS yang hadir. Para GNS berkomitmen tetap akan mengajar seperti biasa dengan sebaik-baiknya. [Rudi Nurdiansyah]