Nanang Djamaludin*Kesejahteraan guru honorer memang masih jauh dari harapan. Namun, perjuangan tenaga pendidik ini belum begitu optimal. Pengangkatan para guru honorer sebagai pegawai tetap dalam pemerintahan belum sesuai dengan yang diharapkan. Berikut langkah yang diusulkan untuk mengatasi masalah ini.
Pertama, guru perlu lebih dalam lagi menyadari kekuatan riil dan signifikan dalam proses penyelenggaran pembelajaran mencerdaskan kehidupan anak bangsa di sekolah-sekolah yang tersebar di segenap pelosok negeri. Lalu dari kesadaran itu merapatkan barisan membangun semangat bersatu diantara sesama guru honorer dan mendesak secara intens kepada pemerintah mempercepat proses perealisasian aspirasi mereka, khususnya yang berkenaan langsung dengan proses peningkatan taraf hidup para guru honorer.
Saya pikir dalam konteks itu mogok nasional para guru honorer bisa saja ditempuh dalam memperjuangkan aspirasi mereka.
Kedua, para guru honorer harus membangun aliansi strategis dengan sektor-sektor lain, seperti buruh, petani, pemuda dan mahasiswa, pelaku UMKM, dan lain-lain, tak terkecuali para guru tetap, dalam mendesak pemerintah menjalankan kebijakan nasional yang berpihak pada rakyat kecil dan itu merupakan agenda kerakyatan bersama.
Ketiga, para guru honorer pun harus senatiasa meningkatkan kapasitas profesionlisme mereka dengan metode-metode pembelajaran yang menyenangkan, yang berakar pada falsafah budaya bangsa, sehingga mampu memastikan para peserta didik senantiasa mengalami proses pembelajaran yang berkualitas sebagai bekal menjadi generasi hebat Indonesia di masa depan.
*Aktifis Jaringan Anak Nusantara
