BENGKULU, PB - Segmen ketiga debat kandidat Pilgub Bengkulu kian mendidih. Dalam segmen ketiga ini, setiap kandidat Pilgub dipersilahkan untuk saling bertanya.
(Lihat juga: Debat Kandidat Memanas, Kedua Cagub Saling Serang)
Banyakan Birokrasi Buruk, Sultan Jawab Anti Sogok
Dalam kesempatan yang diberikan padanya, Cawagub Bengkulu Rohidin Mersya menanyakan bagaimana upaya Sultan untuk mengatasi budaya birokrasi yang bobrok.
(Lihat juga: Debat Kandidat, Pembangunan Pertanian dan Infrastruktur Jadi Perhatian Sultan)
"Katanya kalau tidak isi ulang, pejabat bisa digeser. Akibatnya pembangunannya tidak optimal. Saya minta tanggapannya," ujar Rohidin.
Sultan menjawab, bila ia memimpin, birokrasi akan dia benahi dan budaya sogok akan dia hilangkan. "Kalau sejak awal sudah disogok, kinerjanya tidak akan pernah baik," kata Sultan.
Sementara Mujiono bilang, ia akan menempatkan birokrasi sesuai dengan kemampuan aparaturnya. "Dengan kerjasama yang baik dengan pemerintah pusat, saya yakin program kami akan berjalan dengan baik," katanya.
IPM Musi Rawas Tertinggal, RM Jawab Berhasil Buat Universitas
Saat diberi kesempatan bertanya, Sultan menyangga terkait dengan Bengkulu sebagai daerah terbelakang. Menurutnya pandangan kandidat nomor urut 1 seakan tidak menghargai semua karya gubernur sebelumnya.
Ia pun menilai Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten Musi Rawas masih tertinggal. "Padahal IPM Musi Rawas jauh lebih rendah daripada Bengkulu. Artinya bapak tidak bisa membuat Musi Rawas lebih baik, sementara saya hanya butuh dua tahun saja," sumbar Sultan.
(Lihat juga: Didebat Kandidat, RM Tekankan Pendidikan dan Pembangunan Maritim)
Menanggapi hal itu, Ridwan menampik tekait dengan data IPM Kabupaten Musi Rawas. "Kurvanya bukan titik nol, tapi minus. Banyak desa terisolir, karena itu banyak yang nggak mau sekolah. Setelah ada kegiataan pembangunan yang tumbuh (anak-anak) baru mau sekolah," ungkapnya.
Lebih lanjut Ridwan membadingkan dengan capaian Pemerintahan Suprapto sebelumnya dengan pemerintahan saat ini yang dinilai lambat.
"Waktu Pak Prapto (Suprapto) sudah baik disaat pemekaran awal, Pak Prapto bikin (IPM) 23 dan saat ini IPM masih 31. Ini Bukan karangan saya, ini potret percepatan pembangunan sangat lamban dibanding Kabupaten Musi Rawas," ketus Ridwan.
Pembangunan universitas di Kabupaten Musi Rawas, juga menjadi program yang disampaikan Ridwan sebagai keberhasilannya.
Acara debat kandidat ini diselenggarakan oleh KPU Provinsi Bengkulu yang berlangsung di Hotel Horizon, Jum'at (20/11/2015). Acara ini dimulai pukul 20.00 WIB dan berakhir pada pukul 22.00 WIB.