Artheroclerosis atau tidak jarang dinamakan penyumbatan pembuluh darah menjadi penyakit yang cukup mematikan saat ini. Penderita umumnya mengalami kekurangan pasokan aliran darah kepada otot jantung, sehingga memunculkan rasa nyeri di dada yg bisa berakibat kematian mendadak.
Penyumbatan darah sendiri selain membahayakan nyawa, juga berakibat pada stroke. Dan plak penyebab utamanya. System sirkulasi yg menyalurkan nutrisi, oksigen & bermacam elektrolit yg dibutuhkan oleh sel dan organ tubuh, juga berperan mengambil zat hasil sisa metabolisme. Laju aliran darah dalam pembuluh mampu terganggu oleh adanya endapan atau deposit lemak yg menempel di dinding dalam (endotel) dan inilah yg dinamakan plak.
Plak atau pengendapan lemak terhadap pembuluh-pembuluh darah (arteri) berakibat aliran darah jadi abnormal. Lemak yg menyumbat rata-rata ialah perwujudan kolesterol yg muncul akibat mengonsumsi lemak jenuh yg berlebihan.
Tidak cuma itu, lemak inipun muncul akibat mengkonsumsi gula & kalori. Tersumbatnya pembuluh darah ini sanggup menggiring penderitanya terhadap penyakit lanjutan yg lebih parah, seperti jantung koroner dan stroke.
Ketika penyakit jantung koroner menyerang,tindakan medis yang biasa dilakukan untuk mengatasi sumbatan yaitu dengan operasi bypass, yaitu memberikan "jalan" lain di pembuluh darah agar darah bisa melewati arteri yang tersumbat. Pembuluh yang disisipkan tersebut umumnya diambil dari pembuluh darah yang ada di kaki.
Akan tetapi, risiko operasi bypass cukup tinggi karena melibatkan tindakan invasif yang besar. Maka, alternatif dari operasi bypass yaitu teknologi stent atau yang biasa dikenal dengan "ring". Pemasangan stent di pembuluh darah akan memperlebar pembuluh yang tersumbat, sehingga memungkinkan darah untuk mengalir normal kembali.
Menurut spesialis jantung dan pembuluh darah dari Pusat Jantung Nasional Harapan Kita (PJNHK) dr. Doni Firman, teknologi stent merupakan tindakan minim invasif sehingga memiliki risiko yang lebih rendah dari operasi bypass. Lihat videonya: https://www.youtube.com/watch?v=QmZo3I5Rxn8
Belum lama ini, ahli kedokteran berkumpul di Bulgaria selama dua hari untuk mencari metode terbaru dalam memecahkan penyumbatan arteri di kaki. Beberapa ahli bedah vaskular, ahli jantung invasif dan invasif ahli jantung dari berbagai negara, berhasil melakukan penemuan baru dengan menggunakan pendekatan invasif, tanpa pembedahan (endovascular). Salah satu spesialis invasif jantung terkemuka di dunia, Dr. Langhof.
Penyumbatan arteri sebagian besar dialami pasien berusia di atas 50 tahun. Faktor risiko untuk penyakit ini disebabkan hipertensi, kolesterol tinggi, diabetes dan merokok. Parahnya, penyumbatan arteri seperti di kaki dapat menyebabkan amputasi.
Saat ini, pengobatan tanpa pembedahan memiliki tingkat keberhasilan lebih dari 90%, serta memungkinkan pemulihan lebih cepat dari pasien. Penggunaan metode endovascular untuk arteri yang tersumbat menjadi semakin populer di dunia. (Renda Putri HS)
*Diolah dari berbagai sumber