[caption id="attachment_9050" align="alignleft" width="300"] Antrian warga yang menunggu di loket Dukcapil Kota Bengkulu[/caption]
BENGKULU, PB - Panjangnya antrian pelayanan administrasi kependudukan (adminduk) pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kota Bengkulu membuat warga kota gerah. Pada pagi hari, sesaknya warga yang mengurus adminduk membuat kantor Dukcapil Kota dalam keadaan penuh sesak.
"Suasananya sudah seperti pasar. Panas dan gerah. Setiap orang berjejal-jejalan mengantri sambil berdiri karena tidak ada lagi kursi yang bisa diduduki. Saya sendiri sudah menunggu sekitar 5 jam tapi e-KTP saya juga belum kunjung jadi," kata Siti Hajriyah, warga Jalan Flamboyan RT 17 Kelurahan Kebun Kenanga, Kamis (26/11/2015).
Senada diungkapkan Benny Suardi, warga RT 11 Kelurahan Penurunan. Ia berpendapat, seharusnya kantor Dukcapil Kota dapat membenahi sistem antrian yang mereka miliki.
"Ada 200 orang lebih yang menunggu dari jam 8 pagi. Tidak jelas apakah e-KTP mereka akan selesai hari ini atau belum. Kasihan mereka yang terpaksa harus berdiri lama, belum lagi buat ibu-ibu yang menggendong anak," ujarnya.
Menurut dia, seharusnya Dukcapil Kota Bengkulu bisa membuat nomor antrian sebagaimana perusahaan-perusahaan swasta. Nomor antrian tersebut dibuat sesuai dengan jumlah warga yang bisa dilayani oleh Dukcapil Kota Bengkulu dalam satu hari.
"Kalau memang ada yang tidak bisa dilayani lagi hari ini, minta mereka kembali besok. Jadi orang tidak harus menunggu lama dan meninggalkan urusan mereka yang lain," imbuhnya.
Kepala Dukcapil Kota Bengkulu Sudarto Widyo Seputro melalui Kepala Bidang Kependudukan, Hendarmin, menngakui masih minimnya sarana dan prasarana yang mereka miliki. Menurut dia, untuk memperbaiki keadaan
tersebut, mereka membutuhkan anggaran yang cukup.
"Ada 200 e-KTP yang kita cetak setiap hari. Sementara untuk menambah fasilitas tersebut kita membutuhkan anggaran. Kita sudah mengajukan agar ada kipas angin, penambahan kursi dan penataan ruangan. Mudah-mudahan tahun depan dapat teralisasi," demikian Hendarmin. [Revolusionanda]