(Lihat juga: Debat Kandidat Memanas, Kedua Cagub Saling Serang)
Disegmen kedua, para kandidat saling sindir dan bersahutan. Kedua pasangan bersama wakilnya dipersilahkan untuk berbicara tentang persoalan keamanan. Namun, tidak jarang kedua kandidat melebarkan topik pembahasan.
Beda pendekatan keamanan
Kandidat Wakil Gubernur Rohidin Mersya menyampaikan pandangannya. Pembangunan keamanan menurutnya tidak bisa dilepaskan dari kehidupan keluarga dan yang paling utama adalah meningkatkan peranan kaum perempuan khususnya Ibu Rumah Tangga (IRT).
"Kami ingin membangun keamanan dengan mengoptimalkan peran ibu rumah tangga," kata Rohidin.
Ridwan menambahkan, pasangannya ingin membangun aparatur yang profesional. "Kita ingin aparatur yang selesaikan masalah, bukan bagian dari masalah," kata Ridwan.
Tentang program keamanan, Sultan mengatakan sebagai aktifis anti narkoba dia akan memprioritaskan perbaikan ekonomi. Menurutnya kesejahteraan masyarakat menjadi faktor pemicu tingginya tingkat kriminalitas sehingga tidak dapat menjamin keamanan sosial.
Selain itu, Sultan juga menambahkan perlunya peningkatan peran serta keagamaan untuk dapat membangun budaya (kultur) yang sehat dan dapat menjaga kondusifitas dengan seluruh prangkat keagamaan.
"Perbaikan ekonomi yang utama, selain itu jaga kondusifitas dengan aparat hukum dan perangkat keagamaan," ujar adik Agusrin Najamuddin tersebut.
Merembes kemasalah pendidikan
Dipertangan sesi kedua debat kandidat, Rohidin sempat menyampaikan pentingnya pemberdayaan ekonomi dan perempuan sebagai kepala keluarga akan jadi konsen pemerintah. (Lihat juga: Debat Kandidat, Pembangunan Pertanian dan Infrastruktur Jadi Perhatian Sultan).
"Untuk menunjang pemberdayaan tersebut maka kedepan Pemprov harus berkoordinasi agar semua sarana pendidikan dekat dengan rakyat, kami akan melakukan sekolah yang merata, perbaikan jalannya diperbaiki. Kami ingin tingkatkan partisipasi sekolah," katanya.
Selain itu, Ridwan juga menambahkan perlunya dibentuk satgas wajib mengajar. Program ini akan bekerjasama dengan akdemisi dan universitas-universitas daerah.
Menanggapi penjelasan tersebut, Sultan meragukan kemampuan kedua kandidat karena melihat kondisi ketertinggalan di Kabupaten Musi Rawas. (Lihat juga: Didebat Kandidat, RM Tekankan Pendidikan dan Pembangunan Maritim)
"Saya tersanjung konsep RM-Rohidin tentang pendidikan, tapi kami punya datanya, sepuluh tahun IPM Kabupaten Musi Rawas hanya 6,9, jauh di bawah Provinsi Bengkulu. Harusnya ada bukti nyata dulu di Kabupaten Musi Rawas baru mau terapkan disini," ungkap Sultan.
Mendegar hal tersebut, Ketua Komisi Pemilihan Umum Irwan Saputra menghimbau agar tidak melakukan provokasi. Tanggapan Sultan dinilai oleh KPU susah diluar koridor debat kandidat untuk mencerdaskan publik.
"Saya ditegur (KPU), padahal saya hanya sampaikan data Bappenas. Katanya (Ridwan) Bengkulu tertinggal, sekolah rusak. Jadi, (bukan saya) saya tidak bermaksud provokasi," ungkap Sultan dengan kecewa.
Menurut Sultan untuk membangun Bengkulu, terlebih jika ada dukungan dari Pemerintah Pusat.
"Infrastruktur pendidikan akan kami tambah, sesuai regulasi dari pusat. Kami serius perbaiki kualitas guru akan kami tingkatkan dengan guru yang sejahtera, kami buat guru akan lebih sejahtera dan lebih baik, serta SMA akan gratis," janji Sultan. [Rudra]