Dalam segmen ketiga ini, masing-masing kandidat diberikan kesempatan untuk menjawab pertanayaan yang sama. Diawali oleh pasangan Sultan-Mujiono.
Soal pelayanan dan perijinan
Sultan mengatakan ketika menjadi Wakil Gubernur, mereka sudah memulai sistem one stop service dalam pelayanan perizinan.
"Kemarin hitungan hari. Saya nanti ingin selesai dalam hitungan jam, tanpa biaya apapun," katanya.
Sultan juga ingin selalu memonitor langsung agar investor nyaman menanamkan modalnya di Bengkulu. "Kami ingin transparan, sehingga pengusaha tidak ragu menanamkan investasinya," ungkapnya.
Menanggapi pertanyaan tersebut kandidat wakil gubernur nomor urut 2, Rohidin mengatakan fungsi pengawasan dan evaluasi akan secara efektif sehingga dalam pelaksanaannya keputusan yang diambil juga tepat.
Ia juga ingin membangun iklim yang kondusif dan masyarakat yang sejahtera. "Lembaga itu berisi orang-orang profesional. Baik dari sisi teknis mau lingkungan harus aman. Dalam 1X24 jam izin itu harus keluar," sampainya.
Sambung pasangannya, Ridwan mengatakan bila investor sanggup serap tenaga besar dan inventasi besar, izin akan dikeluarkan dalam waktu satu jam.
Ridwan mengatakan ia akan aktif berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk mempercepat proses pembangunan. "Diawali dengan infrastruktur yang baik. Investasi harus menumbuhkan kesejahteraan masyarakat," kata Ridwan.
Menurutnya hal itu dapat terwujud bila ruag fiskal (anggaran) yang sempit (diperbesar-red) dengan pengelolaan sumber-sumber pertambangan dan perkebunan secara optimal.
Menaggapi hal tersebut, Sultan mengatakan semua penerimaan dari pemerintah pusat akan dimaksimalkan. Ia menyoroti masalah kekayaan sawit yang banyak keluar negeri seperti ke Singapura.
"Kami berharap semua sumber pajak itu tetap di Bengkulu, tidak mengalir keluar. Ini lah arti penting kedekatan kami dengan Pemerintahan Pusat," tegas Sultan. [Muammarsyarief]