Menembus Angka Rp 125 Miliar
BENGKULU, PB - Banyaknya ganjalan hukum dan politik terhadap program Dana Bergulir Satu Miliar Satu Kelurahan (Samisake) tak membuat program ini menyurut. Fakta baru justru menunjukkan, sejak program unggulan Pemerintah Kota Bengkulu ini dikucurkan, hasil pendapatan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Kota Bengkulu melonjak signifikan.
(Baca: Revisi Perda Samisake Segera Dituntaskan)
Berdasarkan catatan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Diseperindag) Kota Bengkulu, jumlah UMKM terus berkembang konsisten secara signifikan sejak tahun 2013 silam. Misalnya pada tahun 2012 jumlah UMKM dari sektor perdagangan, industri dan jasa awalnya sebesar 1.012. Kemudian pada tahun 2013 meningkat dua kali lipat menjadi 2.146. Tahun 2014 meningkat menjadi 2.520 dan tahun ini menjadi 3.553 UMKM.
Sementara dari segi pendapatan, pada tahun 2012, total omset UMKM yang ada di Kota Bengkulu hanya sebesar Rp 53 juta. Pada tahun 2013 atau sejak Dana Bergulir Samisake pertama kali diluncurkan, omset UMKM naik menjadi Rp 29 miliar. Pada tahun 2014 meningkat lagi menjadi Rp 74 miliar. Sementara tahun ini telah menembus angka Rp 125 miliar.
"Sebagian besar ini adalah mereka yang membuka warung-warung kecil. Seperti misalnya warung klontongan, warung untuk sarapan, gorengan dan lain-lain. Paling banyak pertumbuhannya adalah sektor perdagangan dan jasa," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Dana Bergulir Samisake Benny Alamsyah, Jum'at (6/11/2015).
(Baca juga: Pengembalian Samisake Capai Rp 69 Miliar)
Meski omset UMKM di Kota Bengkulu meningkat, lanjut Benny, bukan berarti pengelolaan Dana Bergulir Samisake ini tak memiliki kendala yang berarti. Misalnya, pihaknya masih menemukan adanya sejumlah Lembaga Keuangan Masyarakat di kelurahan yang belum maksimal melakukan pengelolaan anggaran.
"Secara total pertumbuhannya sekitar 51 persen. Kelurahan yang pertumbuhan dananya tersendat tertutupi oleh kelurahan yang pertumbuhannya cukup tinggi. Ada juga kelurahan yang stagnan. Angka tunggakan sendiri secara keseluruhan berkisar 20 persen," demikian Benny. [RN]