BENGKULU, PB - Efisiensi atau penghematan merupakan langkah yang selalu diambil pemerintah dalam menetapkan anggaran belanja. Namun, ketika dewan ingin melakukan efisiensi dengan membeli gedget, banyak pihak yang protes tanpa tahu manfaat dan fungsinya bagi penghematan anggaran.
Kritik dari segelintir Organisasi non pemerintah (Ornop) terkait pengadaan gedget untuk legislatif ditanggapi dingin oleh sejumlah anggota DPRD Kota Bengkulu. Apalagi setelah melalui proses kajian, pengadaan gedget tersebut sudah diputuskan untuk diganti dengan laptop.
"Sebenarnya kebutuhannya untuk menyimpan seluruh data-data tentang Kota Bengkulu dalam satu tempat. Sehingga kita tidak perlu lagi cetak buku dan fotokopi untuk RAPBD, APBD, RPJMD, Perda, data-data statistik, dalam jumlah yang banyak," kata anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kota Bengkulu, Sandy Bernando, Sabtu (26/12/2015).
Diketahui, untuk satu buku APBD, biaya fotokopi satuannya mencapai kisaran Rp 5 juta. Lazimnya, setiap anggota DPRD Kota membawa tiga buku atau Rp 15 juta. Bila diperuntukkan bagi 35 anggota, maka biaya yang dibutuhkan mencapai kisaran Rp 525 juta. Sementara harga laptop untuk 35 anggota DPRD Kota Bengkulu hanya Rp 200 juta.
"Lagian kalau disimpan dalam laptop lebih praktis. Bisa dibawa kemana-mana dan bisa dibuka kapan saja. Mencari item yang kita butuhkan juga jauh lebih mudah. Laptop ini khusus digunakan untuk kerja saja. Semua dokumen yang dibutuhkan dewan akan disimpan dalam laptop ini," urainya.
Senada disampaikan anggota Komisi III DPRD Kota Sudisman. Ia pernah merasa kesal karena melaksanakan pembahasan program kerja tapi tanpa disiapkan basis data yang lengkap. Ia khawatir, bila fungsi penganggaran, pengawasan dan perancangan peraturan-peraturan tanpa dilandasi oleh basis data yang lengkap, program yang akan disusun tidak sesuai dengan kebutuhan yang nyata.
"Kita mau mengentaskan kemiskinan, tapi kita tidak punya data penduduk miskin kita berapa, berapa kemampuan anggaran kita untuk memberantasnya dan apa-apa program yang disusun dalam RPJMD yang ditujukan untuk itu. Ini semua kan butuh data. Kalau untuk biaya fotokopi dan cetak mahal dan lama, ya sudah pakai laptop saja juga tidak masalah," demikian Sudisman. [rudra]