[caption id="attachment_10628" align="alignleft" width="300"] IST/Indomaret Bengkulu[/caption]
BENGKULU, PB - Masuknya salah satu usaha retail terbesar yang ada di Indonesia Indomaret ke Bengkulu disambut cibiran oleh kalangan netizen. Pasalnya, anak perusahaan Salim Group tersebut dianggap akan berdampak negatif pada usaha rakyat kecil.
Baca juga: Pengusaha Retail Besar Gempur Bengkulu
Salah satu pengguna facebook yang bernama Pudi Hartono mengatakan banyaknya swalayan frenchise di Bengkulu akan mengakibatkan ekonomi rakyat kecil tambah kalang kabut. Ia pun mencontohkan Sumatera Barat yang bersih dari swalayan peritel besar.
"Di Padang itu tidak ada swalayan indomaret,,alfamart atau sejenisnya. Wali kota disana tidak mengizinkan karena akan berdampak pada UKM dan penghasilan rakyat kecil.... Bijak sekali ya... cinta rakyat kecil... siapakah Gub dan Wali Kotanya... dan dari partai mana......," sindirnya.
Kendati demikian, ada juga pihak yang mendukung masuknya Indomaret ini. Adalah Vian Rahmat yang menyampaikan "bagaimana Bengkulu mau maju baru muncul 'merk nasional' saja sudah spekulasi negatif. Klo hanya alasan kasihan "warung kecil" saja sangat primitif sekali pikiran kalian."
Dia melanjutkan bila tidak mau jadi rakyat kecil ubah mindset dari yang tidak bisa menjadi bisa. Kasihan yang sok peduli tapi tidak mau belajar untuk berkembang menjadi sukses.
Namun, statemen Vian tersebut langsung dibantah oleh Mardi Anto yang mengatakan di Lampung sudah terbukti semenjak ada swalayan indo dan alfa, banyak pedagang kecil gulung tikar. Namun, menurutnya, masuk atau tidaknya swalan raksasa tergantung dari pejabat daerah. [Gara Panitra]