[caption id="attachment_10886" align="alignleft" width="300"] IST/Indomaret di Tugu, Yogyakarta di tutup[/caption]
BENGKULU, PB - Dewan Pertimbangan Kamar Dagang Industri (Kadin) Provinsi Bengkulu Pakri Fahmi mengatakan masuknya industri retail besar seperti Indomaret ke Bengkulu pasti berdampak pada perekonomian lokal. Bahkan, bukan tidak mungkin ekonomi rakyat kecil akan semakin runtuh.
Baca juga: Indomaret Terancam Ditutup dan Kata Wakil Rakyat Ini, Indomaret Ilegal serta Nyawa Usaha Rakyat Terancam
"Masuknya waralaba seperti Indomaret dan Alfamart ini kan akan meningkatkan money outflow (uang keluar) dari Bengkulu. Apalagi ini kan yang punya orang luar (asing-red)," ujar dosen Trisakti ini.
Sejak awal, ia mengaku kecewa dengan pemerintah yang kecolongan dengan masuknya pertokoan modern itu. Awalnya, Indomaret buka di Kabupaten Rejang Lebong. Sejak itu pula, ia memprediksi anak perusahaan Salim Group ini akan melakukan ekspansi yang lebih luas.
"Saya mengapresiasi pemerintahan sebelumnya yang tidak memberikan izin. Tapi semenjak dibuka di Curup itu, saya yakin industri itu akan berkembang ke daerah lainnya," jelas Pakri.
Memang, diakui Pakri, masuknya Indomaret ke Bengkulu tidak dapat dibendung sebagai konsekuensi dari pemberlakuan MEA. Namun, ia minta agar pemerintah melakukan pembinaan terhadap pengusaha lokal agar mampu bersaing.
"Masuknya Indomaret ini adalah pertanda kalau MEA sudah akan segera dimulai. Harusnya pemerintah awas, melakukan pembinaan terhadap pengusaha, melakukan sosialisasi tentang MEA ini kepada masyarakat, dan lainnya. Saya melihat sejauh ini pemerintah seolah tidak punya upaya kesana," pungkasnya. [Gara Panitra]