BENGKULU, PB - Jelang malam pergantian tahun, pengrajin terompet di Kota Bengkulu mulai kebanjiran pesanan. Namun, jumlah pesanan tersebut menurun bila dibandingkan dengan tahun lalu.
"Jumlah pesanan turun hampir 40% kalau dibandingkan dengan tahun lalu," ujar salah seorang pengrajin terompet, Agus Sanjaya, Selasa (29/12/2015).
Agus yang telah menekuni profesi membuat terompet sejak 25 tahun lalu ini menyampaikan, saat ini jumlah terompet yang dia bisa jual hanya sekitar 4 ribu buah. Sedangkan tahun lalu, pesanannya bisa mencapai 10 ribu terompet.
"Penurunan ini mungkin karena banyak pengecer yang sudah menyetok terompet sejak jauh hari," ujarnya.
Terompet buatannya ini, sambung bapak 2 anak itu, didistribusikan oleh pengecer dari berbagai kabupaten di Bengkulu. Untuk memenuhi kebutuhan ribuan terompet-terompet itu, ia mengerjakan pembuatannya sejak November lalu.
"Ke pengecer, terompet ini dijual mulai dari Rp 2 ribu, Rp 3 ribu, Rp 12 ribu dan Rp 15 ribu, tergantung ukuran dan jenis dipesan," jelasnya.
Sementara itu, salah seorang penjual terompet bernama Suhandi mengatakan biasanya terompet mulai disasar pembeli pada H-1 menjelang perayaan tahun baru. Karena itu, ia mengaku belum tahu apakah ada penurunan penjualan atau tidak.
"Saya sudah jualan terompet sejak tahun lalu, selain terompet saya juga jualan kembang api," kata dia. [Gara Panitra]