Sticky

FALSE

Page Nav

HIDE

GRID

GRID_STYLE

Hover

TRUE

Hover Effects

TRUE

Berita Terkini

latest

Pengusaha Retail Besar Gempur Bengkulu

123456BENGKULU, PB- Pertokoan modern berskala besar mulai berekspansi di Bengkulu. Kehadiran retail besar tersebut mulai menjadi ancaman bagi pelaku ekonomi lokal. Meski mengancam, Bank Indonesia (BI) menyebut tidak akan ada proteksi (perlindungan) bagi toko kecil di Bengkulu.


Baca juga: Ormas Diajak Hadapi Gempur MEA dan MEA dan Masa Depan Desa


Pemberlakuan komunitas Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) membuat pengusaha retail lokal untuk bersiap-siap dalam menghadapi persaingan perusahaan retail yang mempunyai kekuatan modal besar.


"Gempuran perusahaan retail besar juga menjadi kekhawatiran kita. Tapi kita tidak bisa menyalahkan perusahaan untuk masuk ke Bengkulu. Kita berkaca pada diri sendiri sebab lidah kita sudah terbiasa dan mencintai produk impor dan menyukai produk-produk yang baru. Padahal efek ekonomi atas keterikatan dengan produk non lokal akan menyebabkan money outflownya terlalu tinggi. Jadi solusinya kita harus mengembalikan lidah kita untuk kembali mencintai produk lokal sebab itu yang akan menyelamatkan ekonomi kita," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu, Bambang Himawan, Senin Malam (21/12).


Lanjut Bambang, tantangan diera MEA harus dihadapi dengan jiwa kompetitif yang tinggi agar mampu bersaingan dengan negara asia lainnya.


"Era MEA sudah terlalu dekat, tinggal 2 minggu lagi kita akan memasuki tahun 2016 dan era MEA pun dimulai. Kita akan hadapi kenyataan itu bersama sama setiap orang dan barang yang datang sudah tidak bisa lagi kita cegah. Untuk itu kita harus menjaga generasi muda kita untuk mencintai produk lokal. Dengan dimulainya era MEA kita juga tidak bisa lagi melakukan proteksi (Perlindungan) terhadap UKM kecuali ada bahan produk impor tersebut berbahaya dan mengandung sesuatu yang haram maka bisa kita cegah. Saat ini yang bisa kita cegah adalah perut dan lidah kita," paparnya.


Dengan terbukanya investasi dan persaingan usaha BI juga mendorong pemerintah daerah mendesak pengusaha luar dan pengusaha retail besar untuk membuat rekening lokal sehingga dana besar yang dimiliki perusahaan tidak langsung bergerak keluar. [MS]