[caption id="attachment_10724" align="alignleft" width="300"] Ilustrasi Negeri Diatas Awan[/caption]
Oleh Hendri Bengkulu
Dua hari yang lalu (24 Desember 2015) media resmi Republika co.id, merilis berita yang mengejutkan buat saya, dan mungkin bakal mengejutkan banyak orang. Bahwa daerah Bengkulu adalah satu-satunya di dunia tempat bermulanya awan terbentuk. Hasil penelitian resmi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Indonesia bersama 6 negara lainnya antara lain Prancis dan Jepang. Hasil penelitian ini akan dipublikasi secara resmi pada bulan Januari 2016.
Silahkan baca tautan beritanya di link ini: http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/daerah/15/12/24/nzuzki382-bengkulu-jadi-pusat-iklim-dunia.
Oh my god, i can't believe that, sangat mengejutkan, daerah tempat kelahiran ku adalah penentu kehidupan di muka bumi ini. Bayangkan bagaimana seandainya di bumi ini tidak ada awan, apa yang akan terjadi. Seluruh permukaan bumi menjadi panas akibat terbakar oleh matahari. Artinya dunia kiamat.
Angin Yin dan Yang
Awal awan terbentuk dari gerakan arah angin, angin di bagian atas Bengkulu mengarah ke barat, dan angin di bagian bawah Bengkulu mengarah ke Timur. Filosofi Yin dan Yang, dua kekuatan baku yang saling berlawanan menciptakan kekuatan baru untuk kehidupan. Saya sebut di Bengkulu sebagai angin Yin dan Yang. Angin Yin dan Yang inilah yang menghasilkan awan. Menyebar ke seluruh maritim Indonesia, dan keseluruh bagian dunia. Menghidupi orang-orang di Amerika sana, menghidupi orang-orang di Arab sana, di Eropa, Asia tengah, dan seluruh belahan dunia. Oohhh Tuhan.. kuasanya telah di buktikan di Bengkulu.
Pusat Kekuatan Metafisika
Oke, saya akui, saya sudah lama bermain di dunia metafisika. Dari beberapa tahun yang lalu, pernah ditemukan beberapa titik di Kota Bengkulu memancarkan kekuatan Metafisika yang sangat besar. Salah satunya di sekitaran Kelurahan Bumi Ayu Kecamatan Selebar. Di sana ada satu titik kekuatan metafisika yang sangat besar. Berbahaya sekali bila dicoba oleh praktisi pemula. Bisa- bisa pemula menjadi gila atau cacat permanen. Salah seorang sumber mengatakan, pada tahun 2007 dari sisi metafisika kekuatan itu berbentuk seperti naga merah- hijau yang disebut Naga Bumi.
Apapun istilahnya, saya gagal paham dengan wujud-wujud metafisika itu. Yang saya tahu, kekuatan itu bergerak sangat lamban. Perlahan sekali, hanya bisa disentuh dengan kekuatan supranatural yang halus. Frekuensinya sangat rendah, berada di bawah 3hz. Di bawah suara orang berbisik di dalam hati. Bayangkan begitu sulitnya mencapai frekuensi itu. Orang yang berbisik dalam hati pun belum bisa masuk ke gelombang maha dahsyat ini.
Bukan mengada-ada, silahkan apabila ada praktisi yang ingin mencoba, saya siap menemani anda. Gelombang maha dahsyat inilah yang saya sebut gelombang Sint Extreme Low Frequency atau saya singkat sebagai Gelombang SELF. Yaitu suatu gelombang yang bersumber dari satu titik di Kota Bengkulu melahirkan "State" atau kekuasaan untuk hidup. Melebihi kekuasaan sebuah negara bahkan kekuasaan dunia. Gelombang inilah yang menggerakkan angin Yin dan Yang membentuk awan di Bengkulu dan menyebar ke seluruh dunia untuk sebuah kehidupan.
Bengkulu Wajib Diisolasi dan Dijamin Kesejahteraanya
Mengapa saya katakan begitu ? Karena gelombang SELF penggerak angin Yin dan Yang bisa terhambat oleh frekuensi-frekuensi yang tinggi. Baik mobilitas manusia, pergerakan mesin-mesin, dan efek radio elektromegnetik frekuensi tinggi lainnya. Analogi nya, semakin Bengkulu maju, maka dunia semakin cepat hancur, menuju kiamat lebih cepat. Maka daerah ini wajib di isolir, tidak boleh rusak oleh radiasi frekuensi tinggi. Cukuplah Kota Bengkulu penduduknya sekarang berjumlah 260ribu jiwa. Jangan ada pendatang yang masuk menjadi pengambat gelombang Yin dan Yang. Supaya dunia ini tetap hidup.
Namun konsekuensi nya juga, perlu perhatian Pemerintah untuk penjamin kehidupan penghuni Bengkulu. Dijamin kesejahteraan hidupnya. Gulirkan dana perimbangan dari APBN yang besar untuk masyarakat Bengkulu. Setiap orang dijamin pangan, sandang dan perumahannya. Khusus untuk warga Bengkulu.
Bayangkan APBD DKI Jakarta tahun 2016 sebesar 66,3 Triliun. Sedangkan APBD Provinsi Bengkulu hanya kisaran 2 Triliun, lebih miris lagi APBD Kota Bengkulu hanya 1,17 Triliun. Itu pun APBD Kota Bengkulu 52% nya untuk belanja pegawai. Bagaimana warga penghuni Bengkulu bisa hidup layak. Jangan kan menjamin hidup warganya, menjamin roda pemerintahan yang cukup saja tidak cukup dengan APBD segitu.
Jadi bagaimana solusinya?
APBD Provinsi lain yang besar wajib disumbangkan ke Bengkulu. Supaya menjamin dunia tidak jadi kiamat. Supaya gelombang SELF penggerak angin Yin dan Yang di Bengkulu tetap memproduksi awan-awannya untuk tersebar ke seluruh dunia. Termasuk pengiriman awan ke DKI Jakarta.
Solusi lain adalah diberikan otonomi khusus kepada Bengkulu sebagai Daerah Istimewa, yang disebut Daerah Istimewa Sumber Awan Dunia disingkat DISAD Bengkulu. Dalam bahasa inggrisnya lebih tepat disebut sebagai Special Region of The World Clouds Resources (SRWCR). Label ini harus dipatenkan untuk menjadi pusat perhatian dunia. Semoga saja hasil penelitian ini terus dikembangkan dan wajib menjadi perhatian Pemerintah bersama organisasi dunia yang membidanginya. Untuk kebaikan hidup di muka bumi ini. Keberlangsungan iklim dunia yang stabil. (Sumber: Kompasiana)