BENGKULU, PB - Lahir di Kota Langsa, Aceh, pada 3 Juni 1974, Teuku Zulkarnain diberikan amanat oleh warga Bengkulu untuk menjadi anggota DPRD periode jabatan 2014-2019. Cerdas dan tangkas, demikian sosok yang bersahaja ini dikenal, baik oleh rekan-rekannya, maupun oleh para pemilihnya yang tersebar di Kecamatan Selebar dan Kampung Melayu.Teuku merupakan Wakil Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Amanat Nasional (PAN) Bengkulu. Ia memiliki kecintaan yang besar terhadap tanah kelahiran Fatmawati Sukarno ini. Saat masih aktif sebagai mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Bengkulu (UNIB), Teuku seringkali tampil di panggung-panggung orasi hingga reformasi bergulir pada tahun 1998.
Menjadi wakil rakyat dengan beragam fasilitas tak memperlemah komitmen Teuku untuk menjalankan agenda-agenda kerakyat, tapi malah justru memperkuat. Dalam setiap kali rapat-rapat pembahasan anggaran, Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kota Bengkulu dan Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kota seringkali menyandarkan keputusan-keputusannya kepada pria yang telah memiliki seorang putri ini. Argumentasinya berkualitas dan rasional, atau paling masuk akal.
Apa yang memotivasi warga Kelurahan Lingkar Barat ini mengabdikan sebagian besar waktunya untuk rakyat adalah karena banyak apa yang ia cita-citakan pada masa pergerakan terdahulu belum terwujud. Ia pun tak pernah jenuh untuk senantiasa mengajak rekan-rekannya membuang ego pribadi untuk kemudian bahu membahu melakukan kerja nyata untuk mewujudkan seluruh yang diinginkan oleh warga Kota Bengkulu.
Penggemar motor bobber ini mengutarakan, kekompakkan eksekutif dan legislatif serta partisipasi aktif warga masyarakat merupakan kunci keberhasilan pembangunan Kota Bengkulu. Ia gemar mengutip lagu Iwan Fals, bahwa wakil rakyat dipilih bukan diundi atau dilotre. Wakil rakyat harus memperjuangkan amanah rakyat dengan sungguh-sungguh. [**]
