[caption id="attachment_12060" align="alignleft" width="300"] IST/Warga di Kabupaten Sikka, Flores, NTT turut merasakan dampak dampak material debu Gunung Egon [/caption]
JAKARTA, PB - Adanya peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Egon di Kabupaten Sikka, NTT, menjadi status Siaga (level III) maka pengamatan vulkanik ditingkatkan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG). Masyarakat dan wisatawan dilarang mendekati kawah dan diminta tidak melakukan aktivitas di dalam radius 3 km dari kawah puncak Gunung Egon.
Baca juga: Gunung Egon Siaga, Warga Desa Dievakuasi
"Akses menuju ke lokasi tempat pengungsi di Kecamatan Mapitara untuk sementara ditutup oleh Bupati Sikka, karena di sekitar arah menuju wilayah tersebut sudah tercemar gas beracun," ujar Kepala Pusdatin BNPB Sutopo Purwo Nugroho.
Penduduk yang bermukim di dalam radius 3 km berjumlah 1.437 jiwa (287 KK) yang tersebar di Dusun Lere, Welin Watut, dan Baokrenget, Kec Mapitara, Kab. Sikka. Hingga saat ini 927 jiwa (206 KK) penduduk yang tinggal di dalam radius 3 km telah diungsikan ke tempat yang lebih aman.
"Sementara itu 501 jiwa (81 KK) masyarakat belum bersedia diungsikan," imbuhnya.
Dari 927 jiwa pengungsi saat ini ditempatkan di dua tempat pengungsian. Di Pos pengungsian Kantor Kecamatan Mapitara ( 432 jiwa/90 KK) berasal dari Dusun Welin Watut ( 220 jiwa/47 KK) dan Dusun Baokrenget (212 jiwa/43 KK). Sedangkan di pos pengungsian pasar Natakoli berjumlah 496 jiwa/116 KK yang berasal dari Dusun Lere (104 KK/ 496 jiwa/104 KK), Dusun Welin Watut (5 jiwa/2 KK), dan Dusun Baokrenget (56 jiwa/12 KK).
Sementara itu, kondisi Gunung Egon tampak asap kawah putih dengan ketebalan 25-50 meter. Terpantau kondisi kegempaannya 3 kali gempa tektonik jauh, 1 kali gempa vulkanik, amplitudo maksimum 3-5 mm. Status masih Siaga (level III).
Bupati Sikka telah menetapkan status Siaga Darurat selama 14 hari yaitu 13 - 26 Januari 2016. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat juga telah mendistribusikan bantuan logistik berupa beras, mie instan, air mineral, gula pasir dan air mineral.
Berbagai perlatan seperti kasur lipat dan terpal juga telah disediakan BPBD. Pembagian masker sebanyak 2.000 lembar kepada masyarakat juga telah dilakukan. "Kebutuhan mendesak adalah permakanan, air bersih, tenda pengungsi, MCK, tenaga medis," pungkasnya. [Gara Panitra]