[caption id="attachment_11676" align="alignleft" width="224"] IST - Pengalihan jalur lalu lintas paska ledakan bom Sarinah Thamrin, Jakarta.[/caption]
JAKARTA, PB - Aksi pengeboman yang terjadi di Sarinah, MH Thamrin, Jakarta pada Kamis (14/1/2016) disebut bentuk upaya pengalihan isu-isu besar yang ada di Indonesia. Salah satu isu yang teralihkan adalah batas waktu Freeport Indonesia untuk menawarkan saham yang berakhir pada hari ini.
Seorang netizen pun sempat meramalkan adanya kejadian pengalihan isu ini di sosial media, Twitter. "Jangan lupa besok 14/01/2016 batas waktu Freeport Indonesia utk menawarkan saham… hati2 pengalihan isu…” tulis pemilik akun @ferizandra, kemarin malam.
Untuk diketahui, memang Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan PT Freeport Indonesia memiliki batas waktu hingga 14 Januari 2016 untuk menyampaikan penawaran divestasi saham.
Ungkapan serupa juga disampaikan oleh pemilik akun Triomacan2000 (@TM2000Ronin). "Teror menggunakan granat dapat dilakukan siapa saja kapan saja di mana saja saat diperlukan. Btw ... Hari ini ada isu besar apakah ?," begitu dia berkicau di TL.
Setelah itu, ia menuliskan statemen yang cukup kontroversial dan mengundang tanya. "Bahan baku granat tdk ada tersedia bebas. Granat yang siap pakai hanya dikuasai pihak tertentu yakni TNI dan Polri. Nah ..." ucapnya.
Entah kebetulan atau tidak, menurut pemilik akun tersebut, teror Sarinah Thamrin bersamaan dengan dipanggilnya mantan ketua DPR SN oleh Kejagung terkait Freeport. Tak hanya itu, ia juga menduga teror itu untuk menutup isu KKN Freeport lainnya. Yakni menyembunyikan keberadaan M Riza Chalid yang saat ini tengah buron.
Isu resuffle kabinet, kinerja buruk pemerintah, anjloknya ekonomi Indonesia, korupsi PDIP, juga menjadi serangan si pengicau itu. Tak kalah penting, ia menduga, teror ini untuk menutup isu korupsi Gubernur Jakarta, Basuki Tjahya (Ahok).
"Menutup isu korupsi Ahok, Gub Jakarta pada penjualan aset Pemda DKI RS Sumber Waras yang merugikan negara 800 m. 4. Menutup isu Metrotv," jelasnya.
Walau banyak beredar dugaan bahwa teror ini hanya sebagai pengalihan isu, namun sudah sepatutnya kita sebagai warga bangsa untuk tetap ikut menundukkan kepala dan berduka atas korban tewas akibat ledakan dan baku tembak di kawasan Sarinah, Thamrin ini. [Gara Panitra]