[caption id="attachment_12214" align="alignleft" width="300"] IST/Karnaval Nusantara dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan RI ke-68 di Jalan Merdeka Timur, Jakarta.[/caption]
BENGKULU, PB - Konsep Festival Bengkulu Tempo Doeloe yang akan digelar akhir Februari 2016 di Kota Bengkulu terus dimatangkan. Tema yang diangkat dalam acara ini adalah Festival Karnaval Budaya Nusantara.
Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Kota Bengkulu, Tony Elfian, mengungkapkan, rumusan Festival Karnaval Budaya Nusantara ini melibatkan pakar. Diantaranya sejarawan Bengkulu, Agus Setiyanto.
"Mengingat banyaknya etnis dan suku yang ada di Kota Bengkulu, maka tema yang kita angkat adalah Festival Karnaval Budaya Nusantara. Pakar kita libatkan untuk merumuskan konsep kegiatan ini," kata Tony kepada Pedoman Bengkulu, Sabtu (23/1/2016).
Diketahui, etnis dan suku yang ada di Kota Bengkulu begitu beragam. Bukan hanya penduduk lokal seperti Pekal, Rejang, Lembak, Serawai, Basemah, Melayu, Jawa, Bugis, Madura, Minangkabau, Batak dan Sunda, namun juga ada etnis Tionghoa.
"Sejumlah SKPD juga kita libatkan dalam kegiatan ini. Masing-masing ditunjuk untuk mempersiapkan sesuai bidangnya. Termasuk kepala-kepala camat dan lurah," sampai Tony.
Ia mengimbau kepada setiap etnis dan suku yang ada di Kota Bengkulu berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan ini. Setiap etnis dan suku yang ingin terlibat dalam festival ini dapat mendatangi Kantor Disparekraf Kota Bengkulu di Jalan Raya Jati Kelurahan Sawah Lebar.
Lazim dalam pelaksanaan Festival Karnaval Budaya Nusantara, setiap peserta akan mementaskan ciri khas kesenian dari etnis dan sukunya masing-masing dan berjalan di jalan-jalan protokal. Karnaval ini diharapkan dapat menjadi hiburan bagi warga masyarakat yang ingin menyaksikan warna-warni eksotis berbagai budaya nusantara. [RN]