[caption id="attachment_11577" align="alignleft" width="300"] IST/Gunung Egon, NTT[/caption]
NTT, PB - Gunung Egon di Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang pernah tercatat meletus dahsyat pada 1925, kini mengeluarkan debu vulkanik. Aktivitas vulkanik terus meningkat. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) terpaksa menaikkan status Gunung Egon menjadi Siaga (level III) dari sebelumnya status Waspada (level II).
Gunung Egon yang memiliki tinggi 1.703 meter dari permukaan laut itu, ditetapkan status Siaga sejak Rabu (13-1-2016) pukul 06.00 Wita. Peningkatan aktivitas kegempaan sangat signifikan sejak Selasa (12-1-2016) pukul 09.36 WITA. Hingga pagi ini, getaran terasa di Desa Egon Gahar di lereng tenggara Gunung Egon. Gempa vulkanik dalam tersebut dapat memicu peningkatan aktivitas vulkaniknya.
Mekanisme gempa vulkanik dalam adalah peretakan batuan di dalam tubuh gunungapi yang dapat merupakan implikasi dari presurisasi fluida magmatik dari kedalaman menuju ke permukaan.Tipe letusan Gunung Egon adalah freatik, yaitu adanya interaksi antara uap magma dengan air di bawah permukaan yang dapat mendorong batuan penutup di dekat permukaan kawah.
Kepala PVMBG NTT, Surono telah melaporkan peningkatan status siaga kepada Kepala BNPB dan BPBD untuk melakukan langkah-langkah antisipasi. Sejauh ini, PVMBG telah menyarankan untuk memperluas radius yang harus dikosongkan.
"Dari radius yang semula radius 1,5 km menjadi 3 km, sehingga masyarakat yang tinggal di Desa Egon Gahar harus dievakuasi karena berpotensi terkena awan panas, abu vulkanik pekat dan lontaran batu pijar jika terjadi erupsi," ungkapnya dalam rilis, Rabu (13/01/2015).
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan pihaknya sejauh ini masih berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) terkait dengan kenaikan status Siaga Gunung Egon ttersebut.
"Dengan naiknya status Siaga Gunung Egon, maka saat ini dari 127 gunungapi aktif di Indonesia ada 1 status Awas Gunung Sinabung, 5 status Siaga Gunung Egon, Soputan, Lokon, Karangetang, Bromo, dan 14 status Waspada.
Diketahui, Gunung Egon beberapa kali meletus yaitu pada periode 1888-1891, 1907, 1925, kemudian selama 79 tahun tidak dilaporkan adanya peningkatan aktivitas. Pada tanggal 28 Januri 2004 lalu, kembali meletus hingga Agustus-September 2004. Pada tanggal 15 April 2008, juga kembali meletus dengan indeks eksplosivitas (VEI) 2 dan ketinggian kolom letusan 5.700 m. [rls/RPHS/IC]