BENGKULU, PB- Tahun 2016 ditandai dengan era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang mengharuskan diberlakukannya pasar bebas kawasan ASEAN. Pasar bebas ini juga akan berdampak bagi ketahanan pangan lokal dengan membanjirnya barang-barang pangan luar.
Kepala Bulog Bengkulu Imran Rasyidi Abdullah mengatakan untuk menjaga ketahanan pangan lokal Bengkulu tersebut, maka pihak Bulog mengupayakan konsumsi beras lokal menjadi prioritas masyarakat Bengkulu.
Baca juga:Target Penyerapan Raskin Tidak Tercapai
"Bulog dalam setiap mengambil kebijakan tentu ikut pemerintah, karena Bulog adalah BUMN, tapi sedapat mungkin kita mengusahakan agar produk lokal menjadi produk yang dikonsumsi masyarakat agar ekonomi berkembang dan multi player effect-nya dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi kita. Yang penting kita dekat dengan masyarakat dan selalu mensosialisasikan tentang pentingnnya produk lokal," katanya kepada Pedoman Bengkulu, Jumat (08/01/2015).
Sebagai perusahaan BUMN Bulog akan terus bersinergi dengan pemerintah dalam mewujudkan ketahanan pangan ditengah terbukanya pasar kawasan di ASEAN.
"Untuk menjaga ketahanan pangan Bulog harus selalu dihadirkan dalam setiap pengambilan kebijakan di pemerintahan, kita siap untuk menghadapi MEA dengan dukungan penuh pemerintah lewat kebijakan-kebijakan yang pro dngan kepentingan petani lokal," jelasnya.
Untuk menjaga agar situasi nasional tetap kondusif maka diperlukan ketahanan pangan dan stabilitas harga di pasar. Baca juga: Rakyat Tidak Siap Hadapi MEA dan MEA Ancam Pengusaha Lokal
"Stabilitas harga adalah tolak ukur stabilitas keamanan. Untuk itu kita perlu menyamakan harga beras ditingkat penggilingan diseluruh Indonesia, jika nanti ada perbedaan harga maka itu disebabkan oleh waktu, jarak dan tempat saja," ujarnya. [MS]