BENGKULU, PB - Memasuki era pasar bebas Asean atau biasa disebut Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), Pemerintah Provinsi Bengkulu diminta berbenah dan mengoptimalkan Balai Pelatihan Kerja (BLK) untuk memperkuat kesiapan masyarakat menghadapi persaingan pasar global.
Baca juga: MEA, Industri Makanan Indonesia Kalah dan Rakyat Tidak Siap Hadapi MEA
"Saat ini masyarakat belum siap untuk berkompetisi, untuk itu kita minta pemerintah menguatkan ekonomi lemah. Langkah yang bisa diambil oleh Pemerintah Daerah adalah memperbanyak BLK agar masyarakat kita lebih terampil dan punya kualitas daya saing," kata pengamat Sosial Politik Bengkulu, Azhar Marwan, kepada Pedoman Bengkulu belum lama ini.
Dia juga mengkhawatirkan bila Pemerintah lambat mengambil kebijakan yang penting untuk menguatkan ketahanan ekonomi dan sumberdaya manusia maka negara tetangga lebih sigap untuk menguasai pasar di Indonesia khususnya di Bengkulu.
"Persaingan pasar itu faktor global, bisa jadi ancaman kalau kita tidak siap. Misal, kalau kita tidak bisa memberikan pelayanan rumah sakit yang baik, bisa saja ada rumah sakit yang dibuat oleh orang Singapore atau Malaysia yang pelayanannya lebih bagus? Soal pendidikan juga seperti itu, kalau tidak hati-hati ini bisa jadi ancaman," jelasnya.
Kehadiran retail besar di Bengkulu merupakan indikator kemajuan bagi daerah, hanya saja menurutnya pemerintah juga harus membuat landasan aturan agar masyarakat kecil bisa bersaing.
Baca juga: MEA Ancam Pengusaha Lokal dan Pengusaha Retail Besar Gempur Bengkulu
"Jangan sampai juga kehadiran retail besar mengancam pengusaha kecil, disitu peran pemerintah daerah untuk membuat aturan agar kedepan tidak terjadi gejolak, ini harus jadi bahan renungan agar ada langkah kebijakan untuk bisa bersaing," tutupnya. [MS]