[caption id="attachment_11222" align="alignleft" width="300"] Pengusaha mebel nasional terancam gulung tikar.[/caption]
BENGKULU, PB - Pejabat Gubernur Bengkulu Suhajar Diantoro menilai investasi sangat diperlukan dalam pembangunan suatu daerah. Namun, banyak investasi ternyata yang malah merugikan masyarakat juga pemerintah secara umum. Karena itu, Suhajar menilai investasi ini bak pisau bermata dua.
Baca juga: Izin dari Pemprov, Uang ke Kabupaten dan BI Dorong Investasi Masuk Bengkulu serta Pengusaha Retail Besar Gempur Bengkulu
"Investasi ini memang selalu mengundang dilema. Dia ibarat sebuah ironi pembangunan," kata dia, dalam acara silaturahmi kepada media, di Bengkulu, Selasa (5/1/2016).
Karena itu, lanjutnya, pemerintah harus mampu mengontrol laju investasi yang masuk. Misalnya dengan menerbitkan regulasi-regulasi yang bertujuan agar daerah tidak dirugikan oleh investasi.
"Tentu investasi ini harus dikontrol dengan regulasi sehingga tidak merugikan," ungkapnya.
Regulasi agar investasi ini tidak merugikan misalnya mewajibkan investor untuk membangun smelter. Selain itu, bisa juga dengan mewajibkan investor agar membuka rekening di bank lokal. Sehingga uang hasil investasi bisa berputar di daerah tersebut. [IC]