JAKARTA, PB - Presiden RI Joko Widodo menanggapi banyaknya kelompok masyarakat, relawan dan juga elit politik yang selalu mencatut dan mengatasnakaman dirinya. Ia menilai hal itu tidak sesuai dengan komitmen pemerintah bersih yang digalakkannya.Melalui akun twitter-nya @jokowi yang diunggahnya beberapa saat lalu, Presiden Jokowi meminta, siapapun yang mencatut namanya (keluarga/relawan/pejabat/lainnya), lalu minta jabatan/proyek agar diabaikan saja. “Pemerintahan bersih harus dipraktikkan,” tegasnya.
Sementara dalam fan page facebook-nya, Presiden Jokowi mengemukakan, sudah banyak laporan yang masuk (yang mencatut namanya lalu meminta proyek atau jabatan).
“Saya ingatkan untuk yang satu ini tidak main-main,” tegas Presiden Jokowi.
Sebelum ini kasus yang mencuat dan bikin heboh terkait pencatutan nama Presiden Jokowi adalah permintaan saham kepada PT Freeport Indonesia, yang dilakukan oleh pengusaha minyak Riza Chalid, saat bersama Setya Novanto (saat itu Ketua DPR RI) bertemu Presdir PT Freeport Indonesia Maroef Syamsuddin.
Dalam kasus yang lain, Warga Kampung Srikandi Jatinegara Kaum, Pulogadung, Jakarta Timur, juga pernah mengaku telah dimintai uang oleh sejumlah LSM yang mengaku dekat dengan Jokowi. LSM itu mengiming-imingi warga akan aman dari penggusuran.
Saat pemilihan presiden bergulir lalu, banyak pihak yang juga menyebarkan SMS Rekening dengan mengatasnamakan Jokowi untuk meminta sejumlah dana. Nama Jokowi seringkali dicatut untuk kepentingan jabatan, proyek, penipuan, dan bahkan pemerasan. [RPHS]
