BENGKULU, PB - Pemagaran Pasar Panoroma tak sepenuhnya membuat para pedagang setuju. Sebab, pemagaran tersebut dinilai akan menyulitkan para pedagang untuk menggelar lapaknya di luar pasar.
Baca juga: Pagar Pasar Panorama Segera Ditender dan Sampah Panorama Memprihatinkan
Sebagaimana diungkapkan Herman Hasan, pedagang ikan. Menurutnya, pemagaran bakal menyulitkan ia untuk menjual dagangannya.
"Sementara kalau mau pindah ke dalam harus bayar sewa kios. Harganya sampai Rp 5 jutaan. Kalau diluar kan hanya Rp 20 ribu per hari. Kami minta pemerintah mempertimbangkannya kembali," katanya saat dijumpai, Selasa (26/1/2016).
Sementara Sutinah, pedagang ayam potong, justru mengaku pasrah. Namun ia berharap bilamana pemagaran telah selesai dilaksanakan, ia tetap diperkenankan berjualan di luar pasar.
"Atau kalau mau dibersihkan, bersihkan semuanya. Jangan tebang pilih. Kalau masih ada yang dibolehkan, kami juga tetap mau jualan di luar. Pelanggan pasti bingung kalau kami sudah pindah ke dalam," imbuhnya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Bengkulu, Erwan Syafrial, mengungkapkan, penataan Pasar Panorama termasuk mengenai pemagaran adalah sepenuhnya hak pemerintah tanpa harus meminta persetujuan pedagang.
"Melalui UPTD, sosialisasi kepada para pedagang sudah kami lakukan. Kami berharap agar para pedagang dapat tertib tanpa harus ditertibkan," demikian Erwan. [RN]