JAKARTA, PB - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo menginstruksikan agar seluruh daerah menetapkan status siaga satu atas ancaman aksi kelompok radikal. Pemerintah sendiri segera berkordinasi di Kantor Wakil Presiden (Wapres) untuk menangani masalah ini.Baca juga: Pasca Bom Jakarta,
Polda Bengkulu Waspada Orang Asing,
Bom Jakarta, Empat Pelaku Ditembak Mati,
Bom Jakarta Disebut Pengalihan Isu Freeport
Bom Jakarta; Pelaku Diduga Perempuan
Bom Meledak di Jakarta
Tjahjo mengatakan, ini adalah langkah tepat mengingat Presiden Joko Widodo (Jokowi) berada di luar kota. Sejauh ini, ia belum bisa memberikan tanggapan resmi sebelum selesai rapat kordinasi di kantor Wapres. Namun langkah dari Kemendagri adalah me'warning' daerah siaga satu.
"Saya masih harus kordinasi dulu dengan wapres," kata dia, dikutip dari laman Kemendagri, Kamis (14/1/2016).
Untuk masalah Sarinah ini, lanjutnya, Kapolda dan Panglima TNI sudah di lokasi. "Mudah-mudahan bisa terkuak ini gelagat apa sampai berani ada ledakan bom bunuh diri di ibukota," imbuh Tjahyo.
Politisi PDIP ini juga meminta petugas di lapangan bisa mengamankan masyarakat agar proses hukum bisa berjalan lancar. Akibat peristiwa ini, menurut laporan sementara, tujuh korban. Selain itu, pihak kepolisian juga tengah mengejar dua orang yang diduga sebagai pelaku pengeboman ini.
Sebelumnya, Dirjen Polpum Kemendagri, Soedarmo menambahkan, pihaknya sudah meminta agar daerah lebih meningkatkan deteksi dini atas peristiwa ledakan di Jakarta. Pihaknya masih mendalami kasus ini bersama dengan TNI/Polri dan BIN.
"Antisipasi ormas dan kelompok-kelompok yang diduga bersifat radikal di daerah-daerah," ujar dia. [Gara Panitra]
