Sticky

FALSE

Page Nav

HIDE

GRID

GRID_STYLE

Hover

TRUE

Hover Effects

TRUE

Berita Terkini

latest

Pendidikan di Pulau Enggano Memilukan

[caption id="attachment_11893" align="alignleft" width="300"]CIMG9005 Anak-anak Sekolah Dasar di Pulau Enggano[/caption]

BENGKULU, PB - Kondisi pendidikan di Pulau Enggano, Kabupaten Bengkulu Utara, terasa memilukan. Hampir semua gedung sekolah di pulau tersebut minim fasilitas dan ruang belajar. Salah satunya di SD Negeri 03  Desa Kaana Enggano, yang menampung seluruh muridnya ke dalam satu ruang kelas.

Baca juga: Pulau Enggano Miliki Potensi Pariwisata

Dari pantauan pedoman bengkulu, Senin (18/01/2016), gedung sekolah tersebut hanya disekat-sekat menjadi  tiga ruang kelas dengan menggunakan kayu seadanya. Meski dengan keterbatasan ruangan, pengelola sekolah tetap menggunakannya untuk aktivitas belajar mengajar.

Siswandi, guru SD 03 Desa Kaana mengatakan bila di tempatnya mengajar hanya memiliki tiga ruang kelas. Untuk murid kelas satu digabung dengan kelas dua, kelas tiga digabung dengan kelas empat, dan kelas lima digabung dengan kelas enam. Masing-masing gabungan hanya dibatasi sekat pemisah saja.

"Keadaan belajar seperti ini sudah lama kami rasakan," kata Siswandi sambil mengusap wajahnya.

Untuk fasilitas mengajar, sangat minim di sekolah tersebut sehingga menghambat proses belajar mengajar bagi anak-anak pulau terluar itu. Buku-buku di sekolah tersebut sangat minim, alat mengajar pun sangat susah ditemukan.

"Kami juga ingin merasakan fasilitas belajar mengajar yang sama dengan sekolah-sekolah yang ada di Kota-kota," harap Suhardi, guru pengajar kelas tiga di sekolah tersebut.

Hal serupa juga diutarakan Guntari. Guru di SD Negeri 05 Desa Kahyapu itu mengungkapkan jika kekurangan bukan hanya tentang fasilitas sekolah saja, tetapi juga tenaga pengajar masih belum cukup.

"Kita berdoa insya Allah ditahun ini Dinas Pendidikan Provinsi Bengkulu mengirimkan tenaga pengajar pelatih Pramuka dan tenaga pengajar Pelatih Dramben ke Pulau ini," katanya dengan tersenyum.

Meski begitu, para pengajar di Pulau yang seluas 40 ribu hektare dan dihuni lebih 2.800 jiwa itu masih berharap besar pada perhatian Pemerintah untuk memajukan dunia pendidikan di enam desa pulau itu, yakni Kahyapu, Kaana, Malakoni, Meok, Apoho dan Banjarsari.

"Kami berharap ditahun 2016 ini Pemerintah Provinsi Bengkulu memberi perhatian lebih dengan membangun ruang kelas yang masih kurang, serta memberikan fasilitas yang baik dan juga membangun rumah baca atau perpustakaan di Pulau Enggano," tutup Guntari. [Siregar]

CIMG9004_JPG CIMG9003_JPG