Sticky

FALSE

Page Nav

HIDE

GRID

GRID_STYLE

Hover

TRUE

Hover Effects

TRUE

Berita Terkini

latest

Sofyan: Silahkan Ambil Gaji di BRI

12345678BENGKULU, PB - Sempat tertundanya gaji bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) dan anggota DPRD Kota Bengkulu tidak berlangsung lama. Hari ini (5/1/2016), ASN dan Dewan Kota Bengkulu bisa mengambilnya ke Bank RAKYAT Indonesia (BRI).

Baca juga: Gaji PNS dan Dewan Tertunda

"Kita tidak pernah ada maksud menunda. Hanya memang ada persoalan teknis yang belum selesai kemarin (4/1/2016). Tapi hari ini sudah bisa diambil di BRI," kata Kepala Dinas Pendapatan, Pengelola Kekayaan dan Aset (DPPKA) Kota Bengkulu, M Sofyan.

Sebelumnya, Pemerintah Kota Bengkulu mengambil kebijakan kontroversial dengan mengalihkan pengelolaan keuangan mereka dari Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bengkulu ke BRI. Namun, sebagaimana amanat Peraturan Walikota (Perwal), hal tersebut harus didukung dengan penerbitan Surat Keputusan (SK) Penggunaan Anggaran.

"Sekarang semuanya sudah dirampungkan. Tidak ada lagi masalah. Kita tidak punya hak sedikit pun untuk menunda-nunda apa yang menjadi hak ASN," ujarnya.

Wakil Ketua II DPRD Kota Bengkulu, Teuku Zulkarnain, mengungkapkan, sebagai pimpinan, ia menyetujui sikap pengalihan Pemerintah Kota tersebut. Namun ia akan senantiasa meninjau agar kebijakan pengalihan bank tersebut dapat meningkatkan target Pendapatan Asli Daerah (PAD).

"Kebijakan itu harus berdampak langsung dengan upaya mengentaskan kemiskinan dan memicu pertumbuhan ekonomi. Salah satunya adalah bank yang dituju harus bersedia menyalurkan kredit untuk tujuan-tujuan produktif, bukan konsumtif," katanya kepada Pedoman Bengkulu.

Ia juga berharap bank yang bekerjasama dengan Pemerintah Kota berani untuk menyalurkan program Dana Bergulir Satu Miliar Satu Kelurahan (Samisake). Dengan demikian, kebijakan pengalihan tersebut dapat menopang kebutuhan Pemerintah Kota untuk menciptakan lapangan kerja baru.

"Lembaga keuangan itu harus teruji menyalurkan kredit ringan untuk rakyat seperti bantuan KUR (Kredit Usaha Rakyat). Dia juga harus mampu dijangkau oleh rakyat di tiap-tiap kelurahan meski rakyat hanya butuh pinjaman satu atau dua juta rupiah saja," demikian Teuku. [RN]