JAKARTA, PB - Menteri ESDM Sudirman Said mengatakan rasio elektrifikasi Indonesia masih rendah. Saat ini, baru 87% wilayah Indonesia yang terlistriki. Masih mempunyai 12.669 desa yang belum mendapat akses listrik dan 2.519 di antaranya masih gelap dan sama sekali tidak punya akses.
Baca juga: Megaproyek Listrik 35 Ribu MW Diserahkan ke Swasta
"Setiap kali keliling, terutama ke Wilayah Indonesia Timur terasa betul gap nya. Kita punya 6 provinsi paling gelap di Indonesia dan 70% desa yang gelap itu adanya di wilayah timur, NTB, NTT, Papua, Papua Barat, Maluku Utara dan Maluku bawah. Ini harus menjadi perhatian kita, bagaimana 3 – 4 tahun ke depan mengejar ketinggalan itu," jelas Sudirman, Kamis (4/2/2016).
Menurutnya, untuk memasang listrik di pulau-pulau yang jumlahnya ribuan itu tidak mungkin dikerjakan dengan seluruhnya menggunakan energi konvensional berbasis fosil. Karenanya pemanfaatan energi baru terbarukan adalah pilihan yang tepat karena ketersediaannya yang melimpah di Indonesia.
"Untuk diketahui cadangan minyak bumi kita saat ini hanya tersisa hingga 12-15 tahun saja, gas tidak akan mencapai hingga 30 tahun, batubara mungkin hanya tersisa 70 tahun lagi," ungkapnya.
Atas dasar itulah, mantan Bos PT Pindad ini mengatakan Pemerintah harus mengebut pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT).
"Kapasitas kekuatan kita masih 53.000 MW, kita masih mempunyai potesni EBT sebesar 300.000 dan yang sudah dieksplorasi sekitar 3% dari potensi itu. Jadi, kita masih punya banyak potensi EBT yang bisa kita gali lagi," paparnya.
Dalam kesempatan itu, Sudirman juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama mengembangkan energi baru terbarukan. "Mari kita bekerja sama dalam mengembangkan energi yang kita miliki karena saat ini energi bukan lagi sekedar komoditi, tetapi juga booster bagi pembangunan ekonomi serta pintu bagi peradaban," pungkasnya.
Untuk diketahui, pemerintah diamanatkan untuk merealisasikan program EBT sebesar 23% pada tahun 2025. Hal ini sebagaimana tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) 79/2014. [GP]