BENGKULU, PB - Guna menekan angka demam berdarah, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bengkulu terus membagikan bubuk abate dan melakukan fogging di sejumlah kawasan di Kota Bengkulu kepada warga masyarakat.
Baca juga: DBD Bengkulu Makin Tinggi dan Cegah DBD, Kota Bentuk Gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk
"Sampai saat ini ada sepuluh kelurahan yang meminta kepada kami agar kawasannya di fogging. Semua permintaan akan kita penuhi. Tapi dalam satu hari kita biasa melakukan fogging di lima titik," kata Kepala Dinkes Kota Bengkulu, Herwan Antoni, Kamis (4/2/2016).
Guna menyebarkan bubuk abate dan pelaksanaan fogging, Dinkes Kota Bengkulu membentuk dua tim yang terdiri dari enam orang untuk bergerak ke seluruh kawasan yang rawan akan demam berdarah.
"Fongging kita laksanakan sesuai standar operasional. Waktunya pagi dari jam 8 hingga jam 10 dan sore hari pada jam 4 hingga jam 6. Karena pada waktu-waktu ini lah nyamuk demam berdarah mencari mangsanya menggigit manusia," ujar Herwan saat ditemui di ruang kerjanya.
Herwan menekankan, penggunaan bubuk abate jauh lebih efektif ketimbang fogging. Sebab, bubuk abate paling efektif untuk membunuh jentik nyamuk Aedes aegypti. Ia berharap masyarakat dapat menyadari hal ini.
"Abate ini kami bagikan gratis. Ada yang melalui Puskesmas. Ada yang langsung dibagikan ke rumah-rumah. Silahkan taburkan di sekitar rumah yang terdapat genangan air. Air yang ditaburkan bubuk ini tetap aman dikonsumsi. Ini jauh lebih efektif ketimbang fogging yang lama kelamaan bisa membuat nyamuk kebal," tukasnya.
Herwan meluruskan adanya ulah sejumlah oknum yang memperjualbelikan abate ini. Ia juga mengimbau kepada warga masyarakat untuk tidak membayar uang kepada siapapun yang mengatasnamakan Dinkes Kota Bengkulu untuk pelaksanaan fogging.
"Dari Dinkes gratis. Kalau ada warga masyarakat yang mengatasnamakan lembaga pemerintah tertentu meminta uang untuk fogging atau abate, silahkan catat namanya dan laporkan kepada kami agar bisa ditindaklanjuti. Karena untuk abate dan fogging itu prosedurnya harus berkoordinasi dengan kami terlebih dahulu," demikian Herwan. [RN]