BENGKULU, PB - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data kemiskinan Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Bengkulu. Dari data tercatat, persentase penduduk miskin per September 2014 tertinggi tersebar di Kabupaten Kaur sebesar 21,96% atau setara dengan 25,19 ribu jiwa. Sedangkan Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) penduduk miskinnya hanya berkisar 8,22% atau setara dengan 8,75 ribu jiwa.
Baca juga: Kemiskinan Bengkulu Naik.
"Persebaran Angka kemiskinan di Kabupaten/Kota yang baru dirilis untuk tahun 2014, dimana tertinggi di Kaur dan terendah di Bengkulu Tengah," kata Yuniarto, Kasi Ketahanan Sosial BPS Provinsi Bengkulu, Senin (22/2/2016).
Dari tersebut juga tersingkap data kemiskinan tertinggi selanjutnya disusul Kabupaten Bengkulu Selatan sebesar 21,91% atau setara dengan 33,07 ribu jiwa. Kabupaten Seluma 21,17% atau 38,94 ribu jiwa. Kota Bengkulu 20,16% atau 69,54 ribu jiwa.
Total kemiskinan dari data terhimpun Provinsi Bengkulu tersebut per September 2014 sebesar 17,09% atau 316,50 ribu jiwa.
Berdasarkan Garis Kemiskinan (GK) atau tingkat minimum pendapatan yang dianggap perlu dipenuhi untuk memperoleh standar hidup yang mencukupi di satu daerah maka GK di Kota Bengkulu lebih tinggi dibandingkan kabupaten lain, yakni pendapatan perkapitanya sebesar 468.880 rupiah. Disusul Kabupaten Rejang Lebong 334.237 rupiah dan terendah di Kabupaten Kaur 256.321 rupiah.
Mengenai penyebab kenaikan angka kemiskinan di Provinsi Bengkulu. Ia mengatakan angka kemiskinan Provinsi Bengkulu beberapa tahun terakhir selalu berada diantara angka 17 dan 18 persen.
"Faktor daya beli masyarakat dan harga komoditi perkebunan yang terus menurun menjadi penyebab utamanya," jelas Yuniarto.
Melihat dari komponen garis kemiskinan, diketahui pemenuhan gizi makanan hal utama dibandingkan dengan non makanan, seperti perumahan, sandang, pendidikan dan kesehatan.
"Suatu Rumah Tangga dikatakan miskin bila dibawah garis kemiskinan. Apabila kemampuan memenuhi kalori gizi hanya 1900/2100 kalori/orang/hari ditambah kebutuhan dasar," terangnya.
BPS menyarankan agar pemerintah daerah terpilih sekarang agar lebih bekerja keras dan ikhlas dalam upaya mengentaskan kemiskinan di Provinsi Bengkulu. "Pengentasan kemiskinan adalah sebuah tantangan baru dan butuh strategi-startegi khusus untuk mengatasinya. Apalagi Bengkulu tercatat sebagai provinsi tertinggal dan terbelakang di Pulau Sumatera," tutupnya. [Theo Jati Kesumo]