Baca juga: Nelayan Desak Pemerintah Bangun Pabrik Olahan ‘Ikan Sampah’
" Tahun 2015 kita sudah dapat bantuan mesin es dengan kapasitas 1,5 ton, tapi, hanya bisa dinikmati pedagang pengelola ikan di darat saja, kalau untuk nelayan yang melaut mesti ada pabrik es baloknya, tidak bisa pakai mesin es yang ada saat ini," katanya saat dihubungi Pedoman Bengkulu, Rabu (10/02/2016).
Lanjutnya, untuk solusinya Disperindag akan mengalokasikan anggaran untuk pengadaan mesin es balok untuk nelayan. Tapi, realisasinya akan dilaksanakan pada bulan April mendatang.
"Rencana pengadaan Pabrik Es sudah ada, tapi bulan April baru dikucurkan oleh Disperindag," singkatnya.
Tambah Ali, dirinya mewakili seluruh anggotanya mengapresiasi apa yang dilakukan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi dan DKP kota Bengkulu yang telah membantu dan melaksanakan tugasnya dengan baik. Bantuan tersebut, dirasakan sangat membantu Gapokyan Jangkar Mas.
"Saat pemberian bantuan kemarin, pihak kementerian DKP langsung datang meninjau bantuan dihadiri DKP Provinsi dan DKP Kota. Kami juga mengucapkan terimakasih atad bantuan ini, sebab bantuan ini sangat membantu kami sebagai rakyat kecil yang memang perlu dibantu," tutupnya.
Gapokyan Jangkar Mas berdiri tahun 2015, kelompok nelayan ini bertekad membangun semangat gotong royong dan kemandirian ekonomi secara bersama- sama. Untuk itu selain membentuk gabungan kelompok, mereka juga mendirikan koperasi sebagai sokoguru ekonomi masyarakat setempat. [MS]
