[caption id="attachment_14167" align="alignleft" width="300"] Foto: Allof Zefyarlinda, Kota Manna, Bengkulu Selatan.[/caption]
BENGKULU SELATAN, PB - Bagi anda yang berkunjung ke Bengkulu Selatan, wajib hukumnya untuk menyambang ke tempat ini. Ayiak Nelengau, tersohor demikian namanya, sebuah tempat wisata kuliner dengan cita rasa masakan khas Bengkulu Selatan.
Ayiak Nelengaw sendiri merupakan sebuah tempat berdirinya puluhan warung-warung makan lesehan dengan konsep tradisional. Menu-menu yang disajikan di sana cukup khas seperti Gulai Pelus, Gulai Palau, Gulai Mungkus, dan ikan lainnya.
Mungkin anda belum tahu dengan istilah tersebut, nah itu tadi merupakan nama ikan khas yang hanya mudah ditemukan di Bengkulu Selatan lho.
Akan terasa spesial lagi, nasi yang disajikan di sana dibungkus dengan daun pisang. Ditambah lalapan petai, jengkol muda, timun dan pucuk ubi kayu akan semakin mendongkrak nafsu makan anda. Ada lagi, unji (sayur liar yang biasa tumbuh di hutan) menjadi penyempurna rasa.
Untuk menuju ke sana, tidak memakan waktu lama, paling perjalanan sekira delapan menit dari Kota Manna menuju ke Arah Seginim. Tepatnya, di desa Muara Pulutan Kecamatan Seginim Kabupaten Bengkulu Selatan.
Panorama pemandangan di sanapun sangat mendukung untuk bersantai bersama keluarga, teman, relasi, ataupun pacar. Persisi kita melihat ke bawah dari pondoklesehan tersebut langsung terlihat aliran sungai, nah sungai itulah yang dalam bahasa disana disebut dengan Ayiak Nelengau (Sungai Nelengau). Dan di sberang jalan raya, terlihat bukit yang masih dipenuhi pepohonan hijau. Ditambah hembusan angin bukit, menggoda kita untuk tetap bertahan di sana. Asyik!
Winda (20), salah seorang pedagang di sana mengatakan, setiap harinya banyak yang berkunjung ke sana. Baik yang datang dari Bengkulu Selatan, maupun dari luar Bengkulu Selatan. Mulai dari petani, karyawan swasta, PNS, pengusaha, kontraktor, bahkan Bupati sekalipun pernah makan ke sana. "Malahan Ridwan Mukti juga pernah makan di sini," jelas Winda.
Untuk makan di sana, menurut winda, cukup mengeluarkan kocek Rp 20 ribu per porsinya. Enaknya lagi, di sana tiap hari buka. "Biasanya buka tiap hari, paling Sabtu atau minggu agak sepi yang jualan, tapi tetap ada yang buka," ujar Mak Aldo, biasa dia dipanggil.
Anda penasaran? Ayo manjakan lidah anda di Ayiak Nelengau. (Apdian Utama)