BENGKULU SELATAN, PB - Penyuluh pertanian merupakan garda terdepan terhadap pembinaan kaum tani. Sentuhan tangan mereka juga menentukan maju mundurnya dunia pertanian. Termasuk juga Tenaga Harian Lepas Tenaga Bantu Penyluh Pertanian (THLTBPP) atau yang sering dikenal Penyuluh Pertanian lepas.
Baca juga: Harga Komoditi Turun, Pemda Diminta Siapkan Dana Penyangga Komoditi dan Sektor Pertanian Sumbang 20 Persen PDRB
Meskipun memegang peran yang penting, menurut Ketua Forum Komunikasi THLTBPP Kabupaten Bengkulu Selatan Ali Amsar Siregar, namun dalam bekerja sehari-hari merek belum ditunjang dengan fasilitas dan operasional yang memadai. Untuk itu, dia berharap kepada Bupati dan Wakil Bupati yang baru terpilih ini yakni Dirwan Mahmud dan Gusnan Mulyadi bisa menganggarkan tunjangan atau bantuan operasional dari APBD Bengkulu Selatan.
"Seperti di Kota Bengkulu dan Kabupaten Kepahiang mereka sudah menganggarkan. Di Bengkulu Rp 100 perbulan dan di Kepahiang Rp 150 ribu perbulan. Paling tidak bisa membantu meringkan operasional lapangan, seperti untuk beli Bensin, itu untuk semua penyuluh baik PNS maupun kontrak" terang Ali.
Berapa nominal bantuan operasional lapangan tersebut, menurutnya, tergantung dengan pemerintah dan kemampuan keuangan daerah.
THLBPP merupakan tenaga penyuluh kontrak yang direkrut oleh pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian. Bengkulu Selatan sendiri memiliki 64 orang THLBPP yang tersebar di seluruh wilayah kabupaten Bengkulu Selatan. Dari 64 orang itu, dengan masa tugas 9 tahun ada 16 0rang, masa kontrak 8 tahun 22 orang dan masa kontrak 7 tahun 33 orang.
Selama ini, jelas warga Manggul Kecamatan Manna ini, bantuan operasional dari pemerintah daerah Kabupaten Bengkulu Selatan memang sudah ada. Nominalnya Rp 500ribu perbulan. Tetapi itu berlaku hanya untuk dua bulan saja, yakni bulan November Desember setiap tahunnya.
Hal tersebut dikarenakan kontrak kerja THLBPP ini hanya 10 bulan pertahunnya.
"Kontrak kerja cuma 10 Bulan setiap tahunnya itu, dari Januari sampai Oktober. Begitu juga honor yang kami terima cuma sampai bulan Oktober. Nah, untuk November dan Desember itulah ada bantuan biaya operasional (BOP) dari Pemda melalui BP4K. Alhamdulillah ada bantuan," tandasnya.
Padahal, kisaran bulan November dan Desember setiap tahunnya merupakan masa bagi petani untuk memulai turun tanam. Sehingga tenaga THLBPP sangat dibutuhkan. (Apdian Utama)