BENGKULU, PB - Meski Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan darurat kesehatan internasional terhadap virus Zika, namun sebagian besar mahasiswa kesehatan di Bengkulu belum banyak yang mengenal virus ini.
Baca juga: Mengenal Lebih Jauh Virus Zika dan RSUD Kota Waspadai Zika
"Sampai sekarang saya belum tahu apa itu virus Zika," kata Danti, mahasiswi semester 10 Fakultas Kedokteran Universitas Bengkulu (UNIB), Rabu (3/1/2016).
Senada dengan Fitri, mahasiswi semester enam di Politeknis Kesehatan (Poltekes) Bengkulu. Ia yakin, banyak dari rekan-rekannya yang juga belum mengetahui tentang virus yang tengah mengganas di Amerika Selatan itu.
"Dalam pelajaran belum ada dibahas mengenai virus ini," sampainya.
Ketidaktahuan mengenai virus yang serupa dengan demam berdarah itu juga dialami Dodi, mahasiswa semester dua program studi kesehatan di Universitas Muhammadiyah Bengkulu (UMB).
"Virus Zika? Apa itu?" ujarnya bertanya ketika ditanyai mengenai virus ini.
Namun lain halnya dengan Ayu Dewi, mahasiswi semester tujuh di Poltekes Bengkulu. Ayu mengenal virus ini dari jenis Flavivirus yang memiliki kesamaan dengan virus dengue, atau nyamuk demam berdarah.
"Pemerintah harus mencegah agar jangan sampai virus ini masuk dengan memperbanyak imbauan, sosialisasi dan gerakan pemberantasan jentik nyamuk," ungkapnya.
Meski belum masuk ke Bengkulu, sejumlah rumah sakit telah meningkatkan kewaspadaannya akan virus ini. Terlebih Bengkulu telah dinyatakan sebagai daerah yang rawan demam berdarah.
Gejala virus Zika serupa dengan demam berdarah seperti flu, radang mata, sakit pada persendian dan titik-titik merah pada kulit. Bagi ibu hamil, virus ini diduga mengakibatkan microchepaly atau kondisi bayi yang lahir dengan otak dan kepala yang kecil. [Yayuk Intan]